Agama Islam itu Mudah

Islam adalah Rahmatan lil’alamin, yaitu rahmat bagi seluruh alam. Agama islam adalah agama yang mengajarkan kasih sayang dan perdamaian. Sebagai Rahmatan lil‘a’lamin, islam adalah agama yang diperuntukkan bagi seluruh umat disepanjang masa. Agama islam adalah agama yang mampu mengikuti segala bentuk perkembangan zaman, bukan agama yang kaku dan bukan agama yang ortodok.

Allah swt tidak pernah sekalipun memberikan kesukaran kepada mereka yang akan menjadikan islam sebagai jalan hidup. Allah juga tidak pernah mempersulit hamba-hambanya yang telah menjadikan agama islam sebagai pegangan hidup dan keyakinan yang senantiasa mereka junjung. Allah swt senantiasa menghendaki kemudahan bagi para umatnya, yaitu umat islam. Maka dari itulah, islam telah menjadi agama yang mudah yang sesuai dengan fitrah manusia. Allah swt telah mengutus Nabi Muhammad saw sebagai rahmat dan membawa petunjuk-Nya bagi umat manusia. Melalui Nabi Muhammad, kemudian Al Quran diperkenalkan dan diajarkan kepada seluruh umat manusia. Dan melalui Nabi Muhammad-lah, akhirnya agama islam dapat tumbuh dan berkembang di seluruh dunia. Allah swt telah berfirman di dalam Al Quran, yang artinya:

"Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiyaa’: 107)

Al Quran yang merupakan kitab suci bagi agama islam adalah sebagai petunjuk yang akan membimbing umat islam kepada kemudahan, keselamatan, dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat kelak. Al Quran yang merupakan Kalamullah yang suci akan menghindarkan manusia, khususnya umat islam dari kehinaan dan kemudharatan, sebagaimana firman Allah yang artinya:

“Kami tidak menurunkan Al-Qur'an ini kepadamu (Muhammad) agar engkau menjadi susah; melainkan sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah), diturunkan dari (Allah) yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi.” (QS. Thaahaa: 2-4)

Banyak sekali kemudahan-kemudahan yang terdapat dalam ajaran agama islam, tentunya hal itu hanya dapat ditemukan oleh orang-orang yang beriman dan berakal. Aturan-aturan islam yang bersifat menyeluruh, yang mencakup seluruh aspek kehidupan dari masalah-masalah yang kecil hingga permasalahan yang besar, akan menjadi pedoman yang jelas bagi umat islam dalam melangkah dan mengambil keputusan. Umat islam akan lebih mudah dalam bertindak, karena mereka telah mengerti aturannya. Agama Islam memiliki aturan yang cukup mudah untuk dipelajari dan dilaksanakan oleh umatnya dalam berbagai aspek kehidupan. Berikut ini adalah beberapa contoh tentang kemudahan yang terdapat dalam Islam:

  1. Shalat hanya diwajibkan 5 waktu dalam 24 jam. Orang yang khusyu’ dalam shalat, paling lama 10 menit, dalam hitungan hari ia melaksanakan shalatnya dalam sehari hanya 50 menit dalam waktu 24 x 60 menit.
  2. Mentauhidkan Allah dan beribadah hanya kepada-Nya adalah mudah.
  3. Musafir disunnahkan mengqashar (meringkas) shalat dan boleh menjama’ (menggabung) dua shalat apabila dibutuhkan.
  4. Melaksanakan Sunnah-Sunnah Rasulullah saw adalah mudah, seperti memanjangkan jenggot, memakai pakaian di atas mata kaki, dan lainnya.
  5. Orang sakit wajib shalat, boleh sambil duduk atau berbaring jika tidak mampu berdiri.
  6. Jika tidak ada air (untuk bersuci), maka dibolehkan tayammum.
  7. Seluruh permukaan bumi ini dijadikan untuk tempat shalat dan boleh dipakai untuk bersuci (tayammum).
  8. Jika terkena najis, hanya dicuci bagian yang terkena najis, (agama lain harus menggunting pakaian tersebut dan dibuang).
  9. Orang yang sudah tua renta, perempuan hamil dan menyusui apabila tidak mampu boleh tidak berpuasa, dengan menggantinya dalam bentuk fidyah.
  10. Puasa hanya wajib selama satu bulan, yaitu pada bulan Ramadlan setahun sekali.
  11. Orang sakit dan musafir boleh tidak berpuasa dan menggantinya pada hari yang lain, demikian juga orang yang nifas dan haidh.
  12. Zakat hanya wajib dikeluarkan sekali setahun, bila sudah sampai nishab dan haul.
  13. Haji hanya wajib sekali seumur hidup. Barangsiapa yang ingin menambah, maka itu hanyalah sunnah. Rasulullah saw pernah ditanya oleh al-Aqra’ bin Habis tentang berapa kali haji harus ditunaikan, apakah harus setiap tahun ataukah hanya cukup sekali seumur hidup? Maka beliau menjawab, "Haji itu (wajibnya) satu kali, barangsiapa yang ingin menambah, maka itu sunnah”
  14. Menuntut ilmu syari, belajar Al-Qur'an dan As-Sunnah menurut pemahaman Salaf adalah mudah. Kita dapat belajar setiap hari atau sepekan dua kali, di sela-sela waktu kita yang sangat luang.
  15. Memakai jilbab mudah dan tidak berat bagi muslimah sesuai dengan syariat Islam.
  16. Qishash (balas bunuh) hanya untuk orang yang membunuh orang lain dengan sengaja.

Betapa sempurnanya agama islam yang telah diturunkan oleh Allah Azza wa Jalla kepada umat manusia. Begitu banyak kemudahan yang terdapat dalam agama islam, padahal cakupan aturannya tidak terbatas pada salah satu aspek saja. Untuk menegaskan betapa mudahnya agama islam kepada manusia (khususnya umat islam itu sendiri), maka Allah swt telah banyak sekali menyampaikannya melalui firman-Nya di dalam Al Quran, yang diantaranya adalah:

“...Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu...” QS. Al-Baqarah: 185)

“...Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.” (QS. Al-Maa-idah: 6)

“... Dan Dia tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam agama ...” (QS. Al-Hajj: 78)

Tidak dapat dipungkiri maupun diragukan lagi, bahwa secara aqidah, syariat, ibadah, muamalah dan lainnya, agama islam adalah satu-satunya agama yang sesuai dengan fitrahnya manusia. Maka dari itu, Allah swt pun telah menyerukan kepada umat manusia untuk menghadap dan masuk ke dalam agama yang sesuai dengan fitrah manusia, yaitu agama islam.

"Artinya : “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah yang Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Ar-Ruum: 30)

Dan dalam hal ini, Nabi Muhammad saw juga telah menegaskan dalam salah satu sabdanya yang artinya:

"Tidaklah seorang bayi dilahirkan kecuali dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.”

Sungguh, Allah swt adalah Zat Yang Maha Sempurna, yang tidak pernah salah dan tidak pernah lupa. Maka ketika Allah telah memutuskan untuk menurunkan agama islam ke muka bumi melalui Nabi Muhammad saw, dan memerintahkan manusia untuk masuk ke dalamnya, tidak mungkin Allah telah melakukan hal yang salah. Dan Allah adalah satu-satunya Zat Yang Maha Tahu, yang mengetahui segala sesuatu, baik yang tersembunyi, yang samar, bahkan yang nyata. Allah juga mengetahui dengan pasti akan kadar kemampuan hambanya, maka tentu saja Allah tidak akan memerintahkan manusia untuk masuk ke dalam agama islam, sekiranya manusia tidak akan mampu untuk menerima dan melaksankan ajarannya. Tapi
Allah telah menurunkan agama islam dan telah menyerukan kepada seluruh manusia agar beriman, menghadap, dan masuk ke dalam islam secara menyeluruh, tidak setengah-setengah. Hal ini tentu saja karena Allah telah menciptakan agama islam dengan berbagai kemudahan yang tidak akan menyulitakan siapapun yang memasukinya. Dan karena Allah mengetahui bahwasanya manusia sanggup untuk masuk dan melaksanakan hukum-hukum yang terdapat di dalam agama islam. Allah swt telah berfirman dengan tegas dalam Al Quran yang artinya:

“ Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al-Baqarah: 286)

Ayat diatas telah secara tegas menyatakan bahwa sesungguhnya tidak ada yang sulit maupun berat di dalam agama islam, karena Allah telah menyesuaikannya dengan kadar kemampuan manusia. Dan dalam hal ini, Rasulullah saw juga telah menambahkan dalam sabdanya:

“Sesungguhnya agama (Islam) itu mudah. Tidaklah seseorang mempersulit (berlebih-lebihan) dalam agamanya kecuali akan terkalahkan (tidak dapat melaksanakannya dengan sempurna). Oleh karena itu, berlaku luruslah, sederhana (tidak melampaui batas), dan bergembiralah (karena memperoleh pahala) serta memohon pertolongan (kepada Allah) dengan ibadah pada waktu pagi, petang dan sebagian malam.”

Agama islam adalah agama yang sangat sesuai dengan fitrah manusia, lalu bagaimana mungkin ia akan memberatakan manusia. Kebanyakan manusia yang menganggap agama islam sebagai agama yang memberatkan, mereka sama sekali tidak memiliki alasan yang jelas. Orang yang Pemikiran yang menganggap Islam itu berat, keras, dan sulit, sama sekali tidak mengetahui bagaimanakah islam itu yang sesungguhnya. Mereka tidak mau masuk, menyelami, dan mempelajarinya secara menyeluruh, sehingga mereka tidak pernah mengerti akan kemudahan-kemudahan yang terdapat di dalam agama islam. Berikut ini adalah faktor-faktor yang biasanya menyebabkan seseorang akan menganggap bahwa agama islam adalah agama yang sulit, keras, dan sangat membebani umatnya:

  1. Kebodohan tentang Islam, umat Islam tidak belajar Al-Qur'an dan As-Sunnah yang shahih menurut pemahaman Shahabat, tidak mau menuntut ilmu islam.
  2. Mengikuti hawa nafsu. Orang yang mengikuti hawa nafsu, hanya akan menganggap mudah apa-apa yang sesuai dengan hawa nafsunya.
  3. Kecenderungan untuk mengikuti agama nenek moyang dan mengikuti banyaknya pendapat orang.
  4. Banyak berbuat dosa dan maksiat, sebab dosa dan maksiat akan menghalangi seseorang untuk berbuat kebajikan dan selalu merasa berat untuk melakukannya.
Allah Azza wa Jalla mengutus Rasulullah saw ke muka bumi dengan membawa agama islam untuk disampaikan kepada umat manusia. Dan ajaran agama islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw bukan bertujuan untuk mengikat manusia, melainkan memiliki tujuan yang jauh lebih mulia. Hadirnya agama islam di muka bumi adalah untuk menghilangkan beban dan belenggu-belenggu yang ada pada manusia, sebagaimana yang tersurat dalam Al-Qur'an:

" (Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis), yang (namanya) mereka dapati tertulis dalam kitab Taurat dan Injil yang ada di pada mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membebaskan dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur-an), mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-A’raaf: 157)

Datangnya Nabi Muhammad sebagai Nabi yang ummi dengan membawa syariat islam telah membawa banyak sekali perubahan dalam tatanan masyarakat jahiliyah Banyak sekali aturan atau beban-beban berat yang terdapat pada Bani Israil kemudian terhapuskan setelah Nabi Muhammad mengenalkan ajaran agama islam kepada mereka. Beban-beban berat yang mengikat Bani Isral telah berhasil dihilangkan, dan mereka beralih kepada aturan-aturan yang lebih fitrah, yang terdapat dalam ajaran agama islam. Beberapa contoh beban berat yang harus dipikul oleh Bani Israil sebelum Nabi Muhammad menyampaikan ajaran agama islam adalah sebagai berikut:
  1. Saling membunuh penyembah sapi.
  2. Kewajiban Qishas pada pembunuhan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, tanpa memperbolehkan membayar diyat.
  3. Pemotongan anggota badan yang melakukan kesalahan.
  4. Larangan makan dan tidur bersama istrinya yang sedang haidh.
  5. Perintah membuang atau menggunting kain yang terkena najis.
  6. Kemudian Islam datang menjelaskan dengan mudah, seperti pakaian yang terkena najis wajib dicuci namun tidak digunting.
Seungguhnya, segala sesuatu yang menjadi larangan di dalam agama islam adalah mengandung kemudharatan. Sebaliknya, segala sesuatu yang diperintahkan di dalam agama islam, insya Allah akan senantiasa memberikan manfaat dan kemaslahatan. Sesungguhnya, syariat agama islam itu adalah mudah. Kemudahan syariat agama islam berlaku secara menyeluruh, baik dalam ushul (pokok) maupun furu’ (cabang), baik tentang aqidah, ibadah, akhlak, muamalah, jual beli, pinjam meminjam, pernikahan, hukuman dan lainnya. Rasulullah saw telah bersabda:

"Permudahlah dan jangan mempersulit, berikanlah kabar gembira dan jangan membuat orang lari.”


Marilah kita semua untuk kembali menjalankan ajaran agama islam secara menyeluruh dan utuh. Karena agama islam adalah satu-satunya agama yang sesuai dengan fitrah manusia, yang senantiasa memberikan kemaslahatan dan menghindarkan kemudharatan kepada umatnya.

www.syahadat.com


0 komentar:

Posting Komentar