Tampilkan postingan dengan label Keluarga. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Keluarga. Tampilkan semua postingan

Cermat Memilih Pengasuh Bayi

Kehadiran si kecil yang merupakan buah cinta antara anda dan suami tentunya merupakan satu kebahagiaan yang tak terkira besarnya. Satu tanda cinta dari yang Maha Kuasa yang merupakan anugerah terindah dalam sebuah pernikahan atau rumah tangga. Namun, meskipun kelahiran si bayi merupakan satu anugerah dan kebahagiaan yang tak terperi, hal ini kadang dapat memberikan kesulitan bagi para wanita karir. Kehadiran bayi mungil tersebut tentunya dapat menghalangi sang ibu untuk tetap mengeksiskan karirnya.

Kesulitan yang pasti akan ditimbulkan adalah, siapa yang akan menjaga bayi anda ketika anda berada di kantor, siapa yang akan memberikannya makan dan susu, siapa yang akan menidurkannnya dan lain-lain. Intinya, bagaimana mungkin anda dapat bekerja di kantor sementara bayi kecil anda membutuhkan anda untuk menjaga, merawat, dan mengurusnya?

Jalan keluar yang mungkin terpikirkan bagi sebagian orang adalah dengan memanfaatkan tenaga orangtua atau famili terdekat. Permasalahan akan selesai jikamemang orangtua atau famili terdekat tersebut bersediauntuk mengulurkan bantuannya. Namun permasalahan belum terselesaikan jika ternyata orangtua atau famili terdekat anda menolak karena memang memiliki kesibukan sendiri.

Alternatif lain yang mungkin akan menjadi pilihan anda adalah dengan memanfaatkan jasa baby sitter atau pengasuh bayi. Dan inilah yang banyak menjadi pilihan para wanita karir untuk menyerahkan segala aktivitas menjaga, merawat, dan melindungi bayi mungil mereka.

Namun demikian, hendaknya anda tidak grasa-grusu (ceroboh) dalam memilih dan mempekerjakan seorang baby sitter atau pengasuh bayi. Janganlah seratus persen mempercayakan bayi mungil anda pada baby sitter dari suatu yayasan penyalur baby sitter. Jangan pula hanya mengandalkan Yayasan-yayasan yang melayani jasa baby sitter meskipun mereka menawarkan berbagai janji dan pelayanan yang menyilaukan mata. Ada harus ingat bahwa pada dasarnya mereka memang bertugas untuk menyalurkan tenaga-tenaga baby sitter yang mereka miliki, jadi wajar saja jika mereka mengiming-imingkan segala kebaikan baby sitter mereka.

Berikut kami sampaikan beberapa hal yang hendaknya menjadi perhatian anda dalam memilih seorang baby sitter atau pengasuh bayi.

  • Anda dapat mengandalkan rekomendasi dari orang lain, misalnya teman, saudara, dan orang yang dapat dipercaya, atau orang lain yang pernah menggunakan jasa yayasan atau pengasuh anak tersebut.
  • Jika anda tidak mendapatkan rekomendasi dari orang-orang yang dapat anda percayai, hendaknya anda mencoba untuk pergi ke salah satu yayasan penyedia jasa pengasuh bayi. Namun sebaiknya anda menggunakan jasa yayasan-yayasan pengasuh bayi yang memang memiliki predikat baik. Cobalah untuk mencari informasi mengenai yayasan yang akan anda datangi, bertanya pada orang yang pernah menggunakan jasa yayasan trsebut atau kepada masyarakat yang tinggal di sekitar yayasan tersebut misalnya.
  • Kenalilah dengan baik calon baby sitter atau pengasuh bayi anda dengan melakukan interview kepadanya. Beberapa hal yang hendaknya anda tanyakan di antaranya adalah:
  1. Apakah ia menyukai anak-anak (bayi).
  2. Apakah sebelumnya ia pernah mengasuh anak kecil atau bayi.
  3. Bagaimana kesan-kesan mereka ketika mengasuh anak atau bayi.
  4. Apa yang paling ia sukai dari anak-anak atau bayi, atau dari pekerjaan mengasuh bayi tersebut.
  5. Tanyakan pula mengenai pengalaman kerjanya sebagai seorang baby sitter atau pengasuh bayi. Tanyakan berapa lama ia telah bekerja sebagai pengasuh bayi, di mana saja ia pernah bekerja, dan tentu saja alasan mengapa ia berhenti.
Lontarkan beberapa pertanyaan berkenaan dengan kecakapan mengasuh bayi dan anak, baik ketika si bayi dalam keadaan sehat maupun sakit.
  • Yang juga harus anda perhatikan dari interview tersebut adalah, bagaimana cara ia menjawab pertanyaan (dengan sopan, banyak yang tidak di mengerti, penuh kesabaran, asal menjawab, apakah jawabannya logis atau tidak, dan lain-lain). Dari interview tersebut, selain anda akan memperoleh gambaran intelengensi si calon pengasuh bayi anda, anda juga dapat mengetahui kejiwaan si pengasuh bayi tersebut.
  • Bayi adalah makhluk kecil yang masih sangat rentan terhadapberbagai penyakit dan kontaminasi virus atau bakteri penyebab penyakit. Untuk itu, hendaknya anda memperhatikan keadaan si calon pengasuh bayi anda, hendaknya anda memilih seorang pengasuh bayi yang bersih dan cinta kebersihan.
  • Jangan lupa pula untuk mencari tahu riwayat kesehatan si calon pengasuh bayi anda. Jangan sampai si pengasuh bayi memiliki penyakit menular yang dapat menularkan penyakitnya pada bayi mungil anda.
  • Langkah terakhir yang harus anda lakukan adalah meneliti dengan seksama hasil interview anda dengan calon pengasuh bayi anda. Dari hasil interview tersebut, anda dapat menilai dan memutuskan apakah ia memang sesuai dengan kriteria yang anda inginkan dan kemudian anda akan memilihnya untuk mengasuh bayi anda, atau memutuskan untuk mencari yang lain.
www.sekeluarga.com

Nikah Dini

Nikah dini adalah ritual yang sudah sangat populer dikalangan masyarakat. Mendengar ungkapan nikah dini, berbagai tanggapan dan respon yang beragam pun bermunculan dari mulut ke mulut. Ada yang mengungkapkan rasa salut mereka, ada yang merinding, dan tidak sedikit pula yang mencibir. Kontroversi dan pro kontra mengenai nikah dini dikalangan masyarakat sudah bukan hal yang aneh lagi. Dan Islam pun akhirnya tidak jarang menjadi tameng atas polemik tersebut. Pernikahan Rasulullah saw dengan Aisyah ra. menjadi menu utama mereka untuk berkelit dan melimpahkan kesalahan. Lalu, bagaimanakah sebenarnya Islam memandang hal ini?

Pada dasarnya, sampai saat ini para ulama pun belum menemukan batasan minimal usia secara mutlak bagi seseorang untuk melakukan pernikahan. Di dalam agama islam tidak disebutkan bahwa seseorang baru boleh menikah setelah berusia sekian, tidak ada. Ketidak jelasan keterangan mengenai batasan usia minimal seseorang untuk menikah inilah yang kemudian menghasilkan pendapat yang berbeda-beda. Adapun banyaknya dalil, baik dari hadits Nabi saw maupun dari Al Quran adalah anjuran untuk mengawalkan nikah bagi yang sudah mampu.

"Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN MEREKA DENGAN KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui." (QS. An Nuur 32)

"Wahai para pemuda, siapa saja diantara kalian yang telah mampu untuk kawin, maka hendaklah dia menikah. Karena dengan menikah itu lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu bisa menjadi perisai baginya" (HR. Bukhori-Muslim)

"Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah : a. Orang yang berjihad / berperang di jalan Allah. b. Budak yang menebus dirinya dari tuannya. c. Pemuda / i yang menikah karena mau menjauhkan dirinya dari yang haram" (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim)

"Wahai generasi muda ! Bila diantaramu sudah mampu menikah hendaklah ia nikah, karena mata akan lebih terjaga, kemaluan akan lebih terpelihara" (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas'ud)

Adapun pemahaman para pakar hukum islam mengenai istilah dan batasan nikah dini, sebagian besar mendefinisikannya dengan pernikahan yang dilakukan oleh orang yang belum mencapai usia baligh, yaitu ketika laki-laki mengalami mimpi hingga keluar air mani dan menstruasi bagi wanita. Dengan demikian, usia nikah dini inipun tidak bisa diberikan harga mati. Karena, biasanya antara anak yang satu dengan yang lain akan memasuki usia balighnya pada usia yang berbeda-beda.

Sekali lagi, pada dasarnya syariat Islam tidak memberikan batasan usia tertentu untuk menikah. Islam hanya menganjurkan bagi mereka yang sudah mampu. Orang yang akan menikah hendaknya benar-benar yang sudah mampu, baik secara jasmani, rohani, dan ekonomi. Mereka yang memutuskan untuk nikah dini hendaknya sudah mengerti hak dan kewajibannya, serta peranannya didalam rumah tangga nanti. Dan tentu saja harus betul-betul paham mengenai arti sebuah pernikahan yang merupakan bagian dari ibadah, sebagaimana seseorang yang mengerti arti pentingnya sholat ketika akan mengerjakan sholat, mengerti arti pentingnya bekerja ketika ia akan bekerja, mengerti arti pentingya belajar ketika ia akan bersekolah, dan lain-lain.

Tidak ada larangan maupun anjuran di dalam hukum Islam mengenai nikah dini ini. Hanya saja, islam memprioritaskan masalah pemahaman terhadap hukum agama, karena di sana terdapat jalan untuk menuju keluarga yang sakinah, mawaddah, warrohmah. Dan tentunya, dengan pemahaman agama yang mantap akan melapangkan hati ketika harus mengarungi bahtera rumah tangganya. Islam sangat menganjurkan untuk menikah dengan memprioritaskan kualitas agama calonnya. Karena, dengan keimanan inilah sebuah biduk rumah tangga akan berlayar menuju surganya Allah swt dengan saling memotivasi dalam ketakwaan.

"Barangsiapa yang menikahkan (putrinya) karena silau akan kekayaan lelaki meskipun buruk agama dan akhlaknya, maka tidak akan pernah pernikahan itu dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahi seorang wanita karena kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya, Siapa yang menikahinya karena kekayaan, Allah hanya akan memberinya kemiskinan, Siapa yang menikahi wanita karena bagus nasabnya, Allah akan menambahkan kerendahan padanya, Namun siapa yang menikah hanya karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya atau karena ingin mempererat kasih sayang, Allah senantiasa memberi barakah dan menambah kebarakahan itu padanya" (HR. Thabrani)

"Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin saja kecantikan itu membuatmu hina. Jangan kamu menikahi wanita karena harta / tahtanya mungkin saja harta / tahtanya membuatmu melampaui batas. Akan tetapi nikahilah wanita karena agamanya. Sebab, seorang budak wanita yang shaleh, meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama" (HR. Ibnu Majah)

"Dari Jabir r.a., Sesungguhnya Nabi SAW. telah bersabda : Sesungguhnya perempuan itu dinikahi orang karena agamanya, kedudukan, hartanya, dan kecantikannya ; maka pilihlah yang beragama" (HR. Muslim dan Tirmidzi)

"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)" (An-Nur 26)

"Jika datang (melamar) kepadamu orang yang engkau senangi agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia (dengan putrimu). Jika kamu tidak menerima (lamaran)-nya niscaya terjadi malapetaka di bumi dan kerusakan yang luas" (H.R. At-Turmidzi)

Lalu bagaimanakah Islam menjawab bahwa nikah dini itu merupakan ajaran Rasulullah saw? Apakah dapat dibenarkan jika nikah dini itu merupakan salah satu ritual yang dicontohkan oleh Rasulullah saw kepada umatnya ketika menikahi Aisyah ra. yang pada waktu itu masih berusia 10 tahun? Apakah nikah dini yang dilakukan oleh Rasulullah dengan Aisyah ra. juga patut ditiru?

Sebenarnya, untuk masalah nikah dini ini Rasulullah saw tidak pernah memberikan dorongan atau ajuran untuk melakukannya atau mengikutinya. Nikah dini yang dilakukan oleh Rasulullah saw dengan Aisyah ra. bukanlah sebuah dorongan atau anjuran yang ditujukan kepada umatnya untuk nikah dini, nikah dini, atau nikah dibawah umur. Rasulullah saw tidak pernah mengatakan atau bersabda mengenai anjuran untuk nikah dini. Nikah dini yang dilakukan oleh Rasulullah saw hendaknya kita pandang sebagai sebuah kekhususan untuk beliau. Karena, nikah dini yang dilakukan itupun bukan atas dasar kemauan Rasulullah saw semata. Karena, masalah nikah dini yang dilakukan Rasulullah saw dengan Aisyah ra. tersebut merupakan perintah Allah swt, sebagaimana disebutkan di dalam hadits dibawah ini:

”Saya diperlihatkan wajahmu (Sayidah Aisyah) dalam mimpi sebanyak dua kali, Malaikat membawamu dengan kain sutera nan indah dan mengatakan bahwa ini adalah istrimu”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadits di atas jelas menunjukkan sebuah pengkhususan untuk Rasulullah saw. Karena dalam hadits tersebut ia tidak menganjurkan untuk diikuti atau dilakukan oleh para sahabat maupun umatnya. Dan tentu saja, hanya Rasulullah saw sajalah yang mendapatkan mimpi semacam itu sebagai bentuk perintah dari Allah swt kepada beliau.

Selain itu, nikah dini yang dilakukan oleh Rasulullah saw juga sebenarnya merupakan para sahabat lain yang diwakili oleh Sayidah Khawlah binti Hakim yang masih merupakan kerabat Rasul SAW, di mana mereka melihat betapa Rasul SAW setelah wafatnya Sayidah Khadijah RA istri tercintanya sangat membutuhkan pendamping dalam mengemban dakwah Islam. Sedangkan Rasulullah saw sendiri pada awalnya juga tidak mengharapkan adanya nikah dini tersebut.

Selain karena sebab-sebab di atas, masih ada beberapa sebab yang mungkin akan membuat kita menjadi lebih bijak lagi dalam menanggapi masalah nikah dini yang dilakukan oleh Rasulullah saw dengan Aisyah tersebut. Berikut ini adalah hal-hal lain yang semoga dengan ini dapat merubah sudut pandang kita dan mengkhususkan ritual nikah dini ini hanya untuk Rasulullah saw aja.

Hendaknya kita melihat bahwa nikah dini antara Rasulullah saw dengan Sayidah Aisyah mempunyai hikmah penting dalam dakwah dan pengembangan ajaran Islam dan hukum-hukunya dalam berbagai aspek kehidupan khususnya yang berkaitan dengan masalah kewanitaan yang banyak para kaum perempuan bertanya kepada Rasulullah saw melalui Sayidah Aisyah ra. Dikarenakan kecakapan dan kecerdasan Sayidah Aisyah ra. sehingga beliau menjadi gudang dan sumber ilmu pengetahuan sepanjang zaman.

Selain itu, masyarakat Islam pada saat itu sudah terbiasa dengan masalah nikah dini dan sudah biasa menerima hal tersebut. Walaupun terdapat nikah dini namun secara pisik maupun psikis telah siap sehingga tidak timbul adanya asumsi buruk dan negatif dalam masyarakat. Kita tidak memperpanjang masalah pernikahan ideal dan indah antara Rasul SAW dengan Sayidah Aisyah, jadikanlah itu sebagai suatu pengecualian (kekhususan) yang mempunyai hikmah penting dalam sejarah agama.

Pada hakikatnya, Islam tidak melarang adanya peristiwa nikah dini. Namun demikian, Islam juga tidak pernah mendorong atau menganjurkan umatnya untuk melakukan nikah dini. Dalam masalah pernikahan ini, Islam hanya memberikan dorongan untuk segera menikah kepada mereka yang telah mampu dan memberikan arahan yang akan menjamin kepada suksesnya sebuah pernikahan.

Semoga dengan artikel nikah dini ini, umat islam dapat merubah pandangannya terhadap nikah dini yang dilakukan oleh Rasulullah saw dengan Aisya ra. dan tidak lagi menjadikannya sebagai tameng pada ritual nikah dini, nikah dini, atau nikah dibawah umur yang senantiasa menjadi pro dan kontra di masyarakat tersebut.

www.syahadat.com

Nikah Siri

“Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Mahaesa.” (UU Pernikahan Pasal 1)

Pernikahan merupakan sebuah media yang akan mempersatukan dua insan dalam sebuah rumah tangga. Pernikahan adalah satu-satunya ritual pemersatu dua insan yang diakui secara resmi dalam hukum kenegaraan maupun hukum agama.

Pernikahan merupakan sebuah ritual sakral yang menjadi tempat bertemunya dua insan yang saling mencintai, tanpa ada lagi batasan yang menghalangi. Meskipun demikian, banyak pula orang-orang atau pihak-pihak yang saat ini berusaha untuk memanfaatkan ritual tersebut hanya untuk memperoleh keuntungan, baik berupa materi maupun sekedar untuk mendapatkan kepuasaan seks saja, atau juga karena alasan-alasan lain. Berbagai permasalahan pun akhirnya timbul.

Nikah siri adalah salah satu bentuk permasalahan yang saat ini masih banyak terjadi di negara Indonesia. Memang, masalah nikah siri ini sangat sulit untuk dipantau oleh pihak yang berwenang, karena mereka menikah tanpa sepengatahuan pihak berwenang tersebut. Biasanya, nikah siri dilakukan hanya dihadapan seorang ustadz atau tokoh masyarakat saja sebagai penghulu, atau dilakukan berdasarkan adat-istiadat saja. Pernikahan ini kemudian tidak dilaporkan kepada pihak yang berwenang, yaitu KUA (bagi yang muslim) atau Kantor Catatan Sipil setempat (bagi yang nonmuslim) untuk dicatat.

Memang, dalam hukum agama Islam nikah siri bukanlah satu hal yang dilarang, dengan syarat pernikahan tersebut telah memenuhi rukun dan syarat syah-nya nikah. Namun, nikah siri tetap saja tidak akan dianggap sah di mata hukum kenegaraan (Indonesia), hal ini berdasarkan Undang-Undang Pernikahan pasal 2 ayat 2 yang berbunyi: “Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku”. Berdasarkan UU tersebut, maka pernikahan yang tidak dicatatkan ke Kantor Urusan Agama (KUA) atau Kantor Catatan Sipil setempat tidak akan diakui oleh negara.

Pemberlakuan UU Pernikahan pasal 2 ayat 2 di atas memang dilakukan oleh negara (Indonesia) bukan tanpa adanya alasan yang kuat. Selain sebagai data pemerintah, juga bertujuan untuk memperkecil resiko banyaknya kerugian atau kesewenang-wenangan yang akan dialami oleh seorang wanita (isteri) dan anak-anak dari hasil nikah siri, baik kerugian dalam aspek sosial maupun hukum.

Banyak sekali kerugian yang tengah siap menerkam wanita dan anak yang terlibat dalam ikatan nikah siri ini. Berikut ini adalah beberapa kerugian yang harus ditanggung oleh seorang isteri dan anak dari hasil nikah siri:

  • Pernikahan tersebut tidak memiliki kekuatan hukum dan dianggap tidak sah dimata hukum, sehingga anda tidak dianggap sebagai isteri yang sah.
  • Isteri dan anak dari hasil nikah siri tidak berhak atas nafkah dan warisan dari suami jika ia meninggal dunia.
  • Isteri dari hasil nikah siri tidak memiliki hak atas harta gono-gini jika terjadi perpisahan, karena secara hukum pernikahan siri mereka dianggap tidak sah dan tidak pernah terjadi.
  • Kerugian dalam aspek sosial yang harus ditanggung oleh seorang wanita yang terikat hubungan nikah siri adalah sulitnya bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Biasanya, wanita yang tinggal serumah dengan suami yang merupakan hasil dari nikah siri akan dianggap kumpul kebo, atau kadang juga dianggap sebagai isteri simpanan. Wanita tersebut akan menjadi buah bibir di lingkungan tempat tinggalnya.
  • Kerugian yang harus ditanggung oleh anak dari hasil nikah siri adalah, akan dianggap sebagai anak yang tidak sah. Dan pada akhirnya, anak tersebut hanya akan memiliki hubungan perdata dengan ibu dan keluarga ibunya saja. Secara hukum, anak tersebut tidak memiliki hubungan dengan sang ayah. Hal ini sesuai dengan UU Pernikahan pasal 42 dan pasal 43 ayat 1 berikut:
Pasal 42: “Anak yang sah adalah anak yang dilahirkan dalam atau sebagai akibat perkawinan yang sah.”
Pasal 43 ayat (1): “Anak yang dilahirkan diluar perkawinan hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya.”

Akte kelahiran si anak pun hanya akan dicantumkan nama ibunya saja, sedangkan nama sang ayah tidak ada. Selain itu, status anak pun akan tertulis sebagai anak di luar nikah. Hal ini juga banyak sekali mengakibatkan melekatnya cap negatif masyarakat terhadap anak tersebut, yaitu sebagai anak haram. Status sosial anak tersebut tentu saja akan membuat sang anak menderita dalam jangka waktu yang sangat panjang, bahkan mungkin sepanjang hidupnya.
  • Status si anak yang tidak jelas di mata hukum, tentu saja akan menimbulkan lemahnya hubungan antara si anak dengan sang ayah. Dan seandainya, suatu saat sang ayah tidak mengakui bahwa anak tersebut bukanlah anak kandungnya, maka sang anak tidak akan memiliki kekuatan apa-apa yang dapat ia gunakan untuk melakukan pembelaan atau melakukan gugatan.
  • Dan yang paling merugikan si anak adalah, bahwa anak tersebut tidak memiliki hak atas nafkah, biaya pendidikan, biaya kehidupan, dan warisan dari sang ayah.

Itulah beberapa kerugian yang siap menerkan para wanita dan anak-anak yang terjebak dalam ikatan nikah siri. Begitu banyak dan begitu besar kerugian yang harus mereka terima, sementara dari pihak suami tidak akan mengalami kerugian apapun. Ya… dalam perkara nikah siri ini, sang suami hampir tidak akan mengalami kerugian dalam hal apapun. Bahkan sebaliknya, banyak sekali keuntungan yang siap diunduhnya.

Nikah siri yang dianggap tidak sah dimata hukum, akan memberikan kebebasan kepada sang suami untuk menikah lagi. Sang isteri tidak memiliki hak untuk menolak pernikahan tersebut, karena pernikahan yang telah mereka lakukan adalah pernikahan yang di mata hukum dianggap tidak sah dan tidak pernah terjadi. Selain itu, sang suami juga dapat lepas tanggung jawab untuk memberikan nafkah kepada isteri dan anak-anak dari hasil nikah sirinya. Dan yang jelas, sang suami tidak akan repot dengan masalah pembagian harta gono-gini, harta warisan, dan lain-lain. Sang isteri dan anak tidak akan memiliki kekuatan hukum untuk mempertahankan pernikahan dan status mereka.

Begitu banyak dan besarnya kerugian yang harus siap diterima oleh para wanita dan anak yang tidak berdosa atas terjadinya ritual nikah siri. Kesewenangan dari pihak suami atau ayah dapat dengan mudah terjadi di luar pantauan hukum. Itulah, mengapa UU Pernikahan pasal 2 ayat 2 merupakan salah satu aturan pernikahan yang sangat vital, yang harus dilaksanakan oleh setiap pasangan yang hendak menikah. Dan itulah, mengapa akhirnya pemerintah atau negara tidak mengakui adanya nikah siri.

Demikianlah artikel singkat mengenai nikah siri yang dapat kami sajikan. Semoga dengan artikel sederhana ini dapat menambah wawasan kita dan mampu menekan terjadinya praktek-praktek nikah siri.

www.syahadat.com

Cermat Memilih Pengasuh Bayi

Kehadiran si kecil yang merupakan buah cinta antara anda dan suami tentunya merupakan satu kebahagiaan yang tak terkira besarnya. Satu tanda cinta dari yang Maha Kuasa yang merupakan anugerah terindah dalam sebuah pernikahan atau rumah tangga. Namun, meskipun kelahiran si bayi merupakan satu anugerah dan kebahagiaan yang tak terperi, hal ini kadang dapat memberikan kesulitan bagi para wanita karir. Kehadiran bayi mungil tersebut tentunya dapat menghalangi sang ibu untuk tetap mengeksiskan karirnya.

Kesulitan yang pasti akan ditimbulkan adalah, siapa yang akan menjaga bayi anda ketika anda berada di kantor, siapa yang akan memberikannya makan dan susu, siapa yang akan menidurkannnya dan lain-lain. Intinya, bagaimana mungkin anda dapat bekerja di kantor sementara bayi kecil anda membutuhkan anda untuk menjaga, merawat, dan mengurusnya?

Jalan keluar yang mungkin terpikirkan bagi sebagian orang adalah dengan memanfaatkan tenaga orangtua atau famili terdekat. Permasalahan akan selesai jikamemang orangtua atau famili terdekat tersebut bersediauntuk mengulurkan bantuannya. Namun permasalahan belum terselesaikan jika ternyata orangtua atau famili terdekat anda menolak karena memang memiliki kesibukan sendiri.

Alternatif lain yang mungkin akan menjadi pilihan anda adalah dengan memanfaatkan jasa baby sitter atau pengasuh bayi. Dan inilah yang banyak menjadi pilihan para wanita karir untuk menyerahkan segala aktivitas menjaga, merawat, dan melindungi bayi mungil mereka.

Namun demikian, hendaknya anda tidak grasa-grusu (ceroboh) dalam memilih dan mempekerjakan seorang baby sitter atau pengasuh bayi. Janganlah seratus persen mempercayakan bayi mungil anda pada baby sitter dari suatu yayasan penyalur baby sitter. Jangan pula hanya mengandalkan Yayasan-yayasan yang melayani jasa baby sitter meskipun mereka menawarkan berbagai janji dan pelayanan yang menyilaukan mata. Ada harus ingat bahwa pada dasarnya mereka memang bertugas untuk menyalurkan tenaga-tenaga baby sitter yang mereka miliki, jadi wajar saja jika mereka mengiming-imingkan segala kebaikan baby sitter mereka.

Berikut kami sampaikan beberapa hal yang hendaknya menjadi perhatian anda dalam memilih seorang baby sitter atau pengasuh bayi.
  • Anda dapat mengandalkan rekomendasi dari orang lain, misalnya teman, saudara, dan orang yang dapat dipercaya, atau orang lain yang pernah menggunakan jasa yayasan atau pengasuh anak tersebut.
  • Jika anda tidak mendapatkan rekomendasi dari orang-orang yang dapat anda percayai, hendaknya anda mencoba untuk pergi ke salah satu yayasan penyedia jasa pengasuh bayi. Namun sebaiknya anda menggunakan jasa yayasan-yayasan pengasuh bayi yang memang memiliki predikat baik. Cobalah untuk mencari informasi mengenai yayasan yang akan anda datangi, bertanya pada orang yang pernah menggunakan jasa yayasan trsebut atau kepada masyarakat yang tinggal di sekitar yayasan tersebut misalnya.
  • Kenalilah dengan baik calon baby sitter atau pengasuh bayi anda dengan melakukan interview kepadanya. Beberapa hal yang hendaknya anda tanyakan di antaranya adalah:
  1. Apakah ia menyukai anak-anak (bayi).
  2. Apakah sebelumnya ia pernah mengasuh anak kecil atau bayi.
  3. Bagaimana kesan-kesan mereka ketika mengasuh anak atau bayi.
  4. Apa yang paling ia sukai dari anak-anak atau bayi, atau dari pekerjaan mengasuh bayi tersebut.
  5. Tanyakan pula mengenai pengalaman kerjanya sebagai seorang baby sitter atau pengasuh bayi. Tanyakan berapa lama ia telah bekerja sebagai pengasuh bayi, di mana saja ia pernah bekerja, dan tentu saja alasan mengapa ia berhenti.
Lontarkan beberapa pertanyaan berkenaan dengan kecakapan mengasuh bayi dan anak, baik ketika si bayi dalam keadaan sehat maupun sakit.
  • Yang juga harus anda perhatikan dari interview tersebut adalah, bagaimana cara ia menjawab pertanyaan (dengan sopan, banyak yang tidak di mengerti, penuh kesabaran, asal menjawab, apakah jawabannya logis atau tidak, dan lain-lain). Dari interview tersebut, selain anda akan memperoleh gambaran intelengensi si calon pengasuh bayi anda, anda juga dapat mengetahui kejiwaan si pengasuh bayi tersebut.
  • Bayi adalah makhluk kecil yang masih sangat rentan terhadapberbagai penyakit dan kontaminasi virus atau bakteri penyebab penyakit. Untuk itu, hendaknya anda memperhatikan keadaan si calon pengasuh bayi anda, hendaknya anda memilih seorang pengasuh bayi yang bersih dan cinta kebersihan.
  • Jangan lupa pula untuk mencari tahu riwayat kesehatan si calon pengasuh bayi anda. Jangan sampai si pengasuh bayi memiliki penyakit menular yang dapat menularkan penyakitnya pada bayi mungil anda.
  • Langkah terakhir yang harus anda lakukan adalah meneliti dengan seksama hasil interview anda dengan calon pengasuh bayi anda. Dari hasil interview tersebut, anda dapat menilai dan memutuskan apakah ia memang sesuai dengan kriteria yang anda inginkan dan kemudian anda akan memilihnya untuk mengasuh bayi anda, atau memutuskan untuk mencari yang lain.
www.sekeluarga.com

Mengatasi Bayi Susah Makan

Untuk memperoleh pertumbuhan yang baik, manusia yang normal tidak akan pernah lepas dari yang namanya makanan. Demikian pula halnya dengan bayi. Untuk dapat tumbuh dengan baik, hendaknya setiap bayi mendapatkan asupan makanan dengan kualitas dan kuantitas yang baik dan sesuai. Sayangnya, banyak sekali terjadi kasus bayi susah makan sementara sang ibu tidak mengerti kenapa dan harus berbuat apa, padahal makanan yang diberikan kepada si kecil adalah makanan yang enak dan bergizi tinggi.

Untuk mengatasi bayi yang susah makan, ada beberapa hal yang perlu diketahui dan dilakukan oleh orang tua khususnya sang ibu.

Menetapkan jadwal waktu makan bagi si bayi dengan teratur merupakan salah satu faktor yang harus menjadi perhatian orang tua, terutama ibu sebagai pihak yang umumnya paling dekat dengan si bayi. Dan karena pada umumnya, ibulah yang senantiasa menyuapi si bayi. Jangan memberikan makan kepada si bayi jika belum masuk waktu makan yang telah dijadwalkan. Jadwal waktu makan ini harus dijalankan setiap hari, untuk mengenalkkan, mengingatkan, dan membiasakan si bayi terhadap waktu makannya. Sehingga, dengan cara ini si bayi tidak akan bingung atau rewel ketika satu waktu disodorkan makanan ke mulut mungilnya. Bahkan, si bayi akan merasa lapar dan menagih makanannya dengan tangisan ketika waktu makan tiba, sementara sang ibu belum juga menyuapinya.

Selain memberikan jadwal waktu makan bagi si bayi, penting bagi orang tua terutama ibu si bayi untuk mengetahui makanan apa saja yang menjadi favoritnya dan makanan apa yang tidak disukai si bayi. Hal ini akan memudahkan sang ibu untuk menyediakan makanan bagi si bayi, dan meminimalisir penolakan dari si bayi. Ketika lidah si bayi merasakan sedikit makanan favorit yang telah disodorkan ke mulut mungilnya, maka ia pun akan langsung melahapnya.

Faktor lain yang biasanya cukup mempengaruhi selera makan si bayi adalah “siapa yang menyuapi”. Jika sudah akrab dengan satu orang, biasanya sejumlah besar bayi akan merasa nyaman hanya dengan orang tersebut, tidak mau atau susah untuk bersama dengan orang lain. Maka, sulit bagi si bayi untuk menerima suapan dari orang yang tidak ia kenal atau tidak biasa menyuapinya. Untuk itu, biasakan menyuapi bayi anda dengan orang yang sama atau yang telah biasa menyuapi bayi anda.

Selain ketiga faktor di atas, ada satu faktor terakhir yang harus dimengerti dan dilakukan oleh orang tua terutama ibu, atau mereka yang biasa menyuapi bayi. Faktor terakhir yang juga turut mempengaruhi selera makan si bayi adalah teknik penyuapan yang dilakukan oleh si ibu atau orang yang biasa menyuapi si bayi.

Bayi adalah makhluk kecil yang sangat sensitif dan penuh dengan kelembutan, untuk itu jangan menyuapi bayi anda dengan grasak-grusuk atau semau anda. Berikut kami berikan teknik penyuapan bayi yang mudah-mudahan dengan mempraktekkan teknik ini pada bayi anda, si bayi akan selalu memperoleh selera makan yang baik.

  1. Hal pertama yang harus anda lakukan ketika menyuapi si bayi adalah berada di hadapannya, jangan di samping maupun di belakangnya. Posisikan diri anda di depan si bayi. Duduk dan tataplah mata si bayi, ajak ia berkomunikasi. Dengan posisi ini, anda harus meyakinkan si bayi bahwa waktu makan telah tiba dan yakinkan bahwa ia sudah siap untuk makan.
  2. Hal selanjutnya yang harus anda perhatikan adalah “apakah lingkungan sekitar tempat anda menyuapi si bayi sudah steril?”. Maksudnya steril di sini adalah bersih dari segala sesuatu yang dapat merusak konsentrasi makan si bayi. Jangan membiasakan menyuapi anak ditempat yang banyak mainan atau di depan televisi, karena hal-hal semacam itu dapat merusak konsentrasi makan si bayi, merubah selera makannya menjadi selera bermain atau selera menonton televisi.
  3. Perhatikan takaran suapan yang akan anda sodorkan ke mulut si bayi. Gunakan sendok yang berukuran kecil (sendok teh), kemudian suapi si bayi dengan takaran seujung sendok tersebut. Jika si bayi sudah terbiasa dan sudah mulai cekatan, maka anda dapat menambahkan takarannya sedikit demi sedikit.
  4. Teknik suapan selanjutnya adalah meletakkan sedikit makanan pada ujung sendok yang tadi, kemudian masukkan ke dalam mulut si bayi sampai kira-kira menyentuh bagian tengah langit-langit mulut si bayi. Biasanya, si bayi akan langsung menutup mulutnya dan menelan makanan tersebut.
  5. Jangan lupa untuk menyiapkan air putih setiap kali anda menyuapi si bayi, karena biasanya si bayi langsung ingin minum setelah makannya selesai.
  6. Hak terakhir yang tidak boleh anda lakukan adalah, jangan pernah memaksa si bayi untuk menghabiskan makanannya, karena hal tersebut justru akan menimbulkan efek yang tidak baik bagi si bayi. Bayi dengan usia di bawah satu tahun, biasanya memiliki lambung dengan kapasitas yang masih kecil. Biasanya, ia hanya membutuhkan makanan sekitar satu sendok makan penuh setiap kali makan. Untuk itu, jangan pernah sekali-kali anda memaksa si bayi untuk menghabiskan makanannya sekiranya ia tidak mampu untuk menghabiskannya.

Demikianlah beberapa tips sederhana untuk mencegah maupun menangani bayi dengan masalah susah makan atau kehilangan selera makan. Semoga dengan tips ini dapat bermanfaat bagi anda dan si kecil.

www.sekeluarga.com

Cara Suami Membangkitkan Gairah Istri

Laki-laki adalah makhluk pertama yang telah diciptakan oleh Yang Maha Kuasa. Kemudian, kesepian sang lelaki telah membuat Yang Maha Kuasa untuk menciptakan pendamping bagi setiap laki-laki. Pendamping itulah yang saat ini dikenal dengan sebutan wanita. Suami adalah sesosok manusia dari golongan laki-laki yang memang senantiasa cenderung menggunakan logika mereka ketimbang perasaan. Sementara wanita, adalah pendamping laki-laki yang biasanya lebih cenderung untuk menggunakan perasaannya ketimbang logika mereka. Di sini keduanya akhirnya memiliki fungsi untuk saling melengkapi satu sama lain. Dan hal inilah yang mungkin menjadi salah satu faktor kuat, mengapa laki-laki itu lebih mudah membangun suasana romantis dan membangkitkan gairah pasangannya (istri).

Biasanya, istri itu lebih berperasa ketimbang para suami atau laki-laki, namun seringkali mereka tidak dapat atau sungkan untuk mengungkapkan perasaannya tersebut. Akhirnya kekakuanlah yang terjadi, berbeda dengan para suami atau laki-laki. Suami atau laki-laki cenderung lebih menggunakan logikanya ketimbang perasaannya. Dan mungkin karena faktor itulah akhirnya suami atau laki-laki dapat lebih membuka atau mengungkapkan keinginan atau perasaannya.

Dengan menggunakan logika, seorang laki-laki atau suami pun akhirnya memiliki kemampuan yang lebih baik dalam membangun suasana romantis. Sebaliknya, kecenderungan wanita yang lebih berperasa itu membuat sebagian besar dari mereka sangat menyukai suasana romantis. Kelebihan untuk menciptakan suasana romantis dan kecenderungan untuk menyukai hal-hal yang romantis, ini merupakan dua faktor yang selalu saling berkaitan.

Dengan bermodalkan kelebihan tersebut, akhirnya suami atau laki-laki dapat menciptakan nuansa-nuansa yang dapat membangkitkan gairah sang istri, meskipun terkadang harus diawali dengan kepura-puraan.

Hubungan seks merupakan salah satu faktor vital yang dapat mempengaruhi kebahagiaan suami dan istri. Untuk itu, diperlukan cara untuk dapat meningkatkan kualitas maupun kuantitas seks tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan seorang suami atau laki-laki adalah dengan cara membangkitkan gairah sang istri. Karena, gairah adalah unsur utama yang menyebabkan terjadinya hubungan seks antara suami dan istri. Tanpa adanya gairah yang hidup, maka hubungan seks di antara suami dan isteri kemungkinan besar tidak akan terjadi. Andaipun terjadi, hanyalah akan memberikan kepuasan atau kenikmatan yang bertepuk sebelah tangan.

Gairah adalah unsur utama penyebab terjadinya hubungan seks antara suami dan istri. Untuk itu, tidak ada salahnya bagi seorang lelaki atau suami untuk menggunakan metode-metode tertentu guna membangkitkan gairah sang istri, termasuk di dalamnya adalah kepura-puraan atau menggombal (bukan berdusta). Dalam hal ini kami bedakan antara makna kata kepura-puraan dengan kata berdusta. Kepura-puraan di sini mengandung makna positif untuk membangkitkan gairah sang istri, sementara berdusta mengandung makna negatif yang dapat merugikan salah satu pihak, terutama sang istri.

Mengingat begitu pentingnya peranan gairah yang hidup dalam kehidupan sepasang suami istri, berikut kami coba paparkan beberapa metode bagi laki-laki atau suami untuk dapat membangkitkan gairah sang istri.

Jangan Malu dan Ragu

Buang jauh-jauh pemikiran bahwa membicarakan masalah seks atau hasrat yang tengah membara itu sebagai satu hal yang tabu.

Dalam hal ini, biasanya seorang wanita atau istri cenderung malu untuk mengungkapkan hasratnya pada suaminya, padahal keterbukaan dalam masalah seks ini sangat dibutukan untuk kebahagiaan mereka sendiri (pasangan suami istri tersebut). Di sinilah peranan sang suami sangat diperlukan.

Suami sebagai laki-laki yang cenderung lebih mengedepankan logika, tentunya harus pintar-pintar memancing sang istri untuk mengeluarkan hasratnya. Hal ini dapat dilakukan dengan canda-canda nakal atau gombalan-gombalan kepada sang istri. Lebih terbuka kepada sang istri ketika tengah bergairah atau berhasrat untuk melakukan hubungan seks juga dapat menjadi pemicu bagi terangsangnya gairahsang istri. Jika sang suami telah terbiasa melakukan keterbukaan ini, maka sang istri pun perlahan-lahan akan terbawa dan tidak akan malu-malu lagi ketika sedang “mau”.

Keterbukaan ini hendaknya juga diaplikasikan dalam rangka saling koreksi dan memperbaiki kualitas hubungan suami istri. Ungkapkan segala hal yang terjadi selama berhubungan, yang sekiranya membuat diri anda tidak nyaman atau bahkan tersakiti. Serta beritahukan pasangan kita mengenai hal-hal yang sangat kita suka ketika sedang berhubungan, atau hal-hal yang dapat semakin meningkatkan gairah kita. Keterbukaan ini hendaknya dilakukan oleh kedua belah pihak, suami dan istri. Dengan demikian, aktivitas hubungan suami istri pun akan berjalan semakin baik, baik kualitas maupun kuantitas.

Jujur dan terbukalah kepada pasangan anda, jangan malu dan tidak perlu lagi berpikir tabu, karena ini bukanlah aib selama dapat saling menjaga.

Romantis

Sikap dan suasana romantis adalah langkah awal menuju hubungan seksual yang sehat. Untuk itu, penting bagi seorang suami untuk mengoptimalkan keromantisannya bagi sang istri, agar hasratnya dapat menyala dengan sempurna dan hubungan seks pun dapat terjalin dengan lebih nikmat.

Wanita (istri) adalah makhluk yang sangat perasa, untuk itu seorang suami hendaknya dapat memanfaatkan keadaan tersebut. Sentuhan lembut, baik sentuhan dengan fisik maupun dengan bujukan, rayuan atau gombalan adalah kunci untuk menaklukkan makhluk yang sangat perasa tersebut.

Rasa di manja, diperhatikan, dilindungi, disayangi, dicintai, dan dibutuhkan akan sangat menyentuh hati seorang wanita (istri). Dengan adanya rasa dilindungi oleh sang suami, maka sang istri pun akan merasa nyaman untuk menyampaikan hasratnya.

Kejutan-kejutan kecil bagi sang istri, juga dapat dilakukan dalam rangka membangkitkan gairah sang istri. Kejutan-kejutan romantis dapat menjadi pembukan nuansa romantis yang lebih membakar hasrat.

Sikap romantis dan suasana romantis, itulah yang harus diberikan oleh seorang suami sebelum melakukan hubungan seks dengan sang istri. Dengan demikian, sang istri pun akan memberikan pelayanan dengan gairah dan hasrat yang maksimal.

Sentuh Dong!

Kalimat yang menyatakan bahwa pada Sembilan puluh persen dari bagian tubuh wanita terdapat nafsu, tentunya bukan satu kalimat yang baru lagi bagi kaum laki-laki (suami). Sebagian besar tubuh wanita (istri) merupakan titk-titik yang sangat peka terhadap sentuhan atau rangsangan. Untuk itu, sentuhan fisik merupakan satu faktor vital yang harus senantiasa menghiasi kehidupan pasangan suami istri.

Meskipun tidak setiap wanita (istri) menyukai sentuhan-sentuhan ini pada awalnya, namun lama-kelamaan ia pun akan menikmatinya. Karena, pada dasarnya sentuhan tersebut akan memberikan rangsangan yang sangat luar biasa, yang akan menyalakan gairah sang istri.

Belaian pada rambut, pipi, bibir, dan sentuhan-sentuhan pada titik-titik yang sensitif dapat dilakukan oleh seorang suami, baik untuk membangkitkan gairah sang istri maupun untuk menunjukkan rasa kasih sayangnya kepada sang istri.

Sentuhan fisik inilah yang akan menjadi jalur penghubung kedua gairah yang saling membara, hingga terkumpul dalam sebuah hubungan seksual yang maksimal.

Sedikit Nakal

Ingatlah bahwa sentuhan fisik bukanlah satu-satunya ransangan yang dapat digunakan untuk membangkitkan gairah sang istri.

Ingatlah bahwa wanita (istri) kita adalah makhluk yang sangat perasa. Oleh karena itu, tidak hanya sentuhan fisik sajalah yang akan membuatnya bergairah, melainkan juga sentuhan-sentuhan yang mengarah ke dalam hati dan jiwanya.

Bangkitkan gairah sang istri dengan cara menyentuh hatinya. Sentuhlah hati sang istri dengan kata-kata lembut, kata-kata yang merayu dan menggombal. Cumbulah hati sang istri dengan bisikan-bisikan mesra dan menggoda, dengan tetap tidak melupakan sentuhan jasmani.

Berimajinasi Yuk!

Bakarlah gairah sang istri melalui cerita-cerita cinta atau cerita-cerita romantis. Hal ini akan membantu menyentuh gairah sang istri. Berikan gambaran-gambaran mengenai keromantisan pasangan teman-teman anda untuk memancing hasratnya.

Kemudian, jangan lupa untuk mengajaknya berfantasi seks. Berfantasi seks di sini bukan berarti melamun atau menghayal yang jorok-jorok atau kotor, melainkan mencari variasi-variasi seks atau gaya seks yang baru untuk memperbaiki kejenuhan dalam berhubungan suami istri. Dengan demikian, di antara suami dan istri dapat mengetahui gaya favorit masing-masing.

Mandi bersama???

Bagi pasangan yang keterbukaan mengenai seks-nya masih lemah, mandi bersama biasanya tidak pernah terpikirkan. Namun bagi mereka yang memang sudah saling terbuka dalam masalah hubungan seks, mandi bersama merupakan satu aktivitas mesra dan erotis yang sangat membuat penasaran.

Ajaklah sang istri untuk menikmati siraman shower bersama-sama. Dalam aktivitas tersebut, banyak hal yang dapat anda lakukan bersama sang istri untuk semakin membakar gairahnya. Bercumbu, bercanda, menyentuh, dan saling memandang di bawah rintik shower tidak hanya akan membakar gairah sang istri, gairah suami pun akan semakin membara.

Hubungan seks dalam kehidupan suami istri merupakan salah satu faktor vital yang harus senantiasa dijaga kualitas dan kuantitasnya. Karena, hubungan seks merupakan salah satu kunci utama untuk mendapatkan kehidupan rumah tangga yang selalu harmonis dan senantiasa dipenuhi dengan kehangatan.

Semoga artikel sederhana ini dapat bermanfaat.

www.sekeluarga.com

Tips Menghindari Perceraian

Setiap keluarga pasti tidak ingin jalinan rumah tangga yang dengan susah payah dibangun berakhir dengan perceraian. Banyak faktor yang dijadikan alasan dari sebuah perceraian. Karenanya, meminimalisir faktor penyebabnya meruipakan salah satu hal yang harus dilakukan oleh setiap pasangan suami istri.

Apapun alasannya, perceraian akan selalu menyisakan kesedihan. Dampak perceraian tidak hanya dialami oleh suami-istri. Justru yang lebih parah adalah dampaknya terhadap psikologi anak-anak. Karena itu sebaiknya perceraian sebisa mungkin dihindari.

Ada beberapa tips yang dapat kita pertimbangkan, saat rumah tangga kita berada diambang perceraian. Berikut adalah beberapa diantaranya:

1. Cari Sumbernya

Ada asap pasti ada api. Demikian juga halnya dengan kehidupan rumah tangga. Keputusan untuk bercerai tentunya bukan tanpa sebab. Karena itu, carilah sumber dari hal ini. Jika sumber permasalahannya sudah dapat ditemukan, cobalah untuk menyelesaikan dengan baik-baik. Sebab setiap masalah tentu mempunyai jalan keluar.

Apapun masalah yang menjadi sumber dari keputusan cerai yang akan diambil, sebaiknya pertimbangkan dengan matang. Sebab, jika kita sudah menemukan sumber permasalahannya, maka keputusan yang tepat akan dapat diambil, apakah akan meneruskan keputusan untuk bercerai, atau tidak.

2. Introspeksi

Bila Anda sudah mengetahui penyebab kenapa Anda atau suami ingin bercerai, cobalah untuk berintropeksi. Ini yang seringkali sulit dilakukan. Pasalnya, masing-masing pasangan pasti merasa dirinyalah yang benar. Mereka tak bakal bisa menerima kenyataan bahwa merekalah pangkal sebab munculnya niat cerai. Mungkin, Anda malu mengakui secara jujur kekurangan Anda, tapi cobalah menjawab dengan jujur pada diri sendiri bahwa yang dikatakan pasangan Anda ada benarnya. Mumpung masih ada waktu, kenapa tak Anda coba perbaiki dari sekarang? Tentu, suami pun harus melakukan hal serupa. Bisa jadi, ialah yang membuat perkawinan menjadi goyah dan tak harmonis lagi.

3. Jangan membesarkan masalah

Jika Anda dan suami sudah tahu sumber keributan dan konflik dalam rumahtangga, sebaiknya jangan memperbesar masalah. Juga, jangan mencari masalah baru. Pasalnya, ini justru akan memperkeruh suasana. Bila Anda menyadari kekurangan yang ada, tak ada salahnya meminta maaf. Tidak perlu malu dan berusaha menjadi istri yang baik seperti yang diharapkan suami. Cobalah untuk mencari solusi sebaik-baiknya.

4. Pisah sementara

Meski sepertinya sangat tak enak, cara ini bisa menjadi jalan terbaik untuk menghindari perceraian. Pisah untuk sementara waktu akan membantu suami-istri untuk menenteramkan diri sekaligus menilai, keputusan apa yang sebaiknya ditempuh. Kenapa harus pisah rumah? Pasalnya, dua hati yang sama-sama sedang panas, sebaiknya tak bertemu setiap hari. Jika setiap hari bertemu, yang terjadi bukan membaik, malah justru bakal semakin panas. Bisa-bisa ribut terus dan tidak ada titik temu. Yang dibahas setiap hari pasti akan balik ke masalah yang itu-itu saja. Anda bisa misalnya "mengungsi" dulu ke rumah orang tua, sementara suami pindah dulu sementara ke rumah orang tuanya. Pisah rumah akan membantu mendinginkan hati yang sedang memanas, sehingga Anda dan suami dapat berpikir jernih.

5. Komunikasi

Apapun,komunikasi merupakan fondasi sebuah hubungan, termasuk hubungan dalam perkawinan. Tanpa komunikasi, hubungan tak bakal bisa bertahan. Jadi, seberat apapun situasi yang tengah Anda hadapi, sebaiknya tetap lakukan komunikasi dengan pasangan. Bahkan setelah Anda dan suami sama-sama hidup terpisah, cobalah untuk tetap berkomunikasi. Coba diskusikan bersama, langkah terbaik apa yang bisa Anda berdua lakukan untuk menghindari perceraian, untuk mempertahankan mahligai rumahtangga. Tak mudah memang, tapi jika Anda berdua sudah berpisah untuk sementara waktu, situasi panas barangkali sudah lewat, sehingga Anda berdua sudah siap untuk berkomunikasi. Jangan merasa malu atau gengsi untuk saling menghubungi.

6. Libatkan keluarga

Jika kenyataannya, pasangan sudah tidak dapat diajak berkomunikasi atau selalu berusaha menghindar, cobalah libatkan anggota keluarga yang memang dekat dengannya. Orang tua, kakak atau pamannya misalnya. Pokoknya, siapa saja yang Anda rasa bisa Anda ajak berbicara. Tentu, Anda jangan pernah menutupi akar permasalahan yang ada kepada mereka, tetapi berterus teranglah. Katakan juga, apa sebetulnya kekurangan Anda maupun kekurangan suami. Siapa tahu, mediator ini dapat melunakkan hati Anda dan pasangan, sekaligus mencarikan solusi untuk kembali bersatu.

7. Cari teman curhat

Menghadapi perceraian tentu akan membuat pikiran runyam, pekerjaan terbengkalai dan bingung harus berbuat apa. Nah, kondisi tidak nyaman ini bisa Anda atasi bila Anda bisa berbagi dengan orang terdekat, sahabat misalnya. Dengan berbagi, beban pikiran Anda akan terasa lebih ringan. Yang harus dicermati, jangan mencari teman curhat yang lawan jenis. Carilah teman curhat sesama jenis. Pasalnya, bila Anda bercerita, mengungkapkan uneg-uneg Anda pada teman pria, belum tentu sepenuhnya ia akan mendukung Anda untuk kembali bersatu dengan suami. Bisa jadi ia malah menggoda Anda, dan jika Anda akhirnya benar-benar tergoda, yang muncul akhirnya malah masalah baru.

8. Ingat anak

Anak biasanya menjadi senjata terampuh untuk meredam konflik antara suami-istri. Jadi, bila ternyata antara Anda dan suami sama¬sama menginginkan perceraian, cobalah ingat anak-anak Anda, buah cinta kasih Anda dan suami. Ingatlah bahwa mereka masih sangat membutuhkan Anda dan suami. Apakah mereka harus menjadi korban perceraian karena keegoisan orang tuanya? Lantas, setelah Anda bercerai, kemana dan kepada siapa mereka harus ikut, Anda atau suami? Jika Anda menyayangi mereka, pikirkan kembali keputusan tersebut.

9. Kesampingkan ego pribadi

Jika Anda memang masih menginginkan keutuhan rumahtangga, segera buang jauh-jauh ego yang ada dalam diri Anda. Jangan merasa diri selalu benar dan sealu menyudutkan pasangan, begitu pula sebaiknya. Sadarilah bahwa apa yang terajadi sekarang adalah kesalahan Anda dan suami. Kalaupun selama ini ada sakit hati yang terselip, cobalah untuk saling memberi maaf.

10. Jujur pada diri sendiri

Jujurlah pada diri sendiri, apakah Anda sudah siap mental untuk berpisah selamanya dengan suami? Perceraian tidaklah semudah yang dibayangkan. Berpisah lalu hidup tenang. Tidak selamanya perceraian membuat kehidupan menjadi bahagia. Bisa jadi justru sebaliknya, lebih hancur. Banyak masalah-masalah di kemudian hari yang berbuntut panjang. Mulai anak, harta gono-gini sampai hubungan antar-keluarga yang ikut tidak harmonis. Jadi, pikirkan kembali jika ingin mengambil keputusan ini. Selain jujur, Anda juga harus mengedepankan rasio. Perempuan biasanya memang lebih banyak menggunakan perasaan, namun untuk soal seberat ini jangan hanya perasaan. Pertimbangkan benar, apa dampaknya bagi Anda dan keluarga jika perceraian itu benar-benar terjadi.

11. Banyak berdoa

Banyak berdoa dan mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa dapat membantu permasalahan Anda. Mintalah petunjuk dari-Nya. Dengan semakin bertekun dan mendekat kan diri, insya Allah doa Anda akan terjawab

12. Buka lembaran baru

Jika Anda dan suami akhirnya bisa kembali rukun, maka Anda harus siap membuka lembaran baru bersama suami. Jangan pernah mengungkit-ungkit persoalan dan penyebab Anda berdua pernah berniat untuk bercerai. Sekali Anda mengungkit-ungkit, bisa jadi Anda akhirnya akan benar-benar bercerai. Yang paling penting adalah saling mengingatkan dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.

Jika memang keputusan cerai yang diambil, sebaiknya pertimbangkan masa depan anak-anak. Jangan sampai perceraian yang terjadi menjadi neraka bagi anak-anak. (Dikutip dari tabloidnova.com)

www.sekeluarga.com

Rumah Tangga Yang Nyaman

Kenyamanan di dalam rumah tangga adalah salah satu unsur yang sangat didambakan oleh setiap insan. Permasalahannya adalah, bahwa diera yang semakin kompleks ini kenyamanan di dalam rumah tangga menjadi satu hal yang cukup sulit untuk diwujudkan. Meskipun keinginan itu terus menggema di dalam hati dan pikiran, namun banyak manusia yang akhirnya harus merasakan kegagalan dalam menciptakan rumah tangga yang nyaman.

Dinamisasi dan tingkat permasalahan hidup yang semakin kompleks, yang merupakan salah satu akibat dari semakin pesatnya perkembangan hidup manusia dalam segala bidang, telah menimbulkan berbagai efek negatif dalam kehidupan rumah tangga. Stress karena berbagai permasalahan di tempat kerja, depresi akibat obssesi untuk mendapatkan nilai terbaik di perguruan tinggi, dan berbagai macam tuntutan akan kepuasan, kesenangan, dan kebutuhan hidup telah membaur dalam kehidupan rumah tangga. Akibatnya, rasa nyaman dan tenteram di dalam sebuah rumah tangga pun terganggu atau bahkan hilang.

Terwujudnya kenyamanan di dalam rumah tangga, sebenernya bukanlah tanggung jawab orang per orang atau salah satu anggota rumah tangga saja. Bukan tanggung jawab ayah sebagai kepala rumah tangga, bukan tanggung jawab ibu sebagai pengurus rumah tangga, bukan juga tanggung jawab anak semata.

Menciptakan rumah tangga yang nyaman merupakan tanggung jawab setiap unsur yang ada di dalam sebuah rumah tangga. Setiap unsur, baik itu ayah atau suami, ibu atau istri, dan juga anak harus bersatu dan bekerjasama untuk mewujudkan rumah tangga yang nyaman. Berikut ini kami sajikan beberapa cara yang dapat dilalkukan oleh setiap unsur yang terdapat di dalam rumah tangga untuk mewujudkan terciptanya rumah tangga yang nyaman dan tenteram:

1. Berpikir realistis

Hendaknya setiap anggota rumah tangga menyadari dan memahami segala bentuk kekurangan dan kelebihan yang ada di dalam diri mereka masing-masing. Dan hendaknya merekapun harus saling menerima dan memahami segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh anggoa keluarga yang lain.

Dalam hal ini, hendaknya mereka dapat saling melengkapi, saling mengisi dan saling berbagi satu sama lain, bukan saling menuntut atau saling menyalahkan. Jangan memaksakan diri atau anggota keluarga yang lain untuk mengerjakan atau mendapatkan sesuatu yang sekiranya ia tidak mampu.

2. Kelola stress anda

Hendaknya setiap anggota keluarga saling membantu untuk sama-sama menghilangkan stress yang dialami oleh dirinya sendiri maupun anggota rumah tangga yang lain. Kelolalah stress anda karena pekerjaan kantor, pekerjaan perkualiahan, atau karena hal-hal lain dengan baik, sehingga tidak akan merusak kenyamanan rumah tangga.

Dalam hal ini, hendaknya orang tua pun berperan aktif untuk membantu anak-anak dalam menangani tekanan-tekanan yang timbul dari berbagai permasalahan hidup yang tengah dialaminya.

3. Kreatif

Biasakanlah untuk melakukan atau menciptakan aktivitas-aktivitas yang dapat mengendurkan syaraf-syaraf otak yang tegang. Di sinilah pentingnya kreativitas dalam kehidupan rumah tangga.

Cobalah untuk mencari hiburan atau piknik bersama seluruh anggota rumah tangga untuk melakukan relaksasi otak dan otot. Jangan sampai rumah tangga jadi menjenuhkan hanya karena tidak pernah mendapatkan nuansa baru yang berfungsi sebagai penghilang kejenuhan di dalam rumah tangga.

4. Berserah diri kepada Yang Maha Kuasa

Kenyamanan akan timbul salah satunya adalah dengan adanya ketenangan jiwa. Dan tidak akan pernah ada ketenangan selama rasa syukur dan pendekatan kepada Yang Maha Kuasa tidak ada.

Untuk itu, realisasi syukur dan sabar hendaknya menjadi salah satu pembangkit jiwa.

www.sekeluarga.com

Kepala Rumah Tangga Yang Baik

“Kompak”, kata inilah yang banyak menjadi kunci keberhasilan dalam berbagai jenis kerjasama. Tanpa adanya kekompakan, sebuah kerjasama tidak akan mencapai keberhasilan. Karena tanpa kekompakan, kerja sama hanya akan dipenuhi dengan sikap saling sikut-menyikut, saling menusuk dari belakang, sama-sama ingin menjadi penguasa nomor satu, dan lain-lain.

Kekompakan merupakan jalan untuk menyatukan perbedaan, visi dan misi dalam sebuah kerjasama. Jika kekompakan telah hidup dalam sebuah kerjasama, maka kekuatan untuk terus bersatu dan berjuang akan semakin meningkat. Dengan kekompakan, berbagai jenis halangan yang menghadang akan dapat dilalui dengan lebih mudah, sebagaimana peribahasa yang berbunyi “Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”. Dengan kekompakan, segala jenis pekerjaan dan halangan, baik yang berat maupun yang ringan akan dapat diselesaikan dengan lebih mudah dan lebih cepat.

Kekompakan inilah yang harusnya ada di dalam setiap kehidupan rumah tangga. Sebuah kekompakan yang terealisir dalam kerja sama rumah tangga. Karena, pada dasarnya rumah tangga adalah salah satu bentuk kerjasama jangka panjang, yang umumnya minimal dilakukan oleh dua orang, yaitu seorang suami dan seorang istri.

Minimnya unsur kerjasama yang diterapkan di dalam kehidupan rumah tangga saat ini telah menjadi salah satu sumber penyebab tidak kondusifnya kehidupan rumah tangga, kekecewaan salah satu anggota rumah tangga, dan timbulnya penderitaan salah satu anggota rumah tangga. Selain itu, minimnya penerapan dan kesadaraan akan pentingnya kekompakan dalam kehidupan rumah tangga juga telah menjadi salah satu penyebab terjadinya kekerasan di dalam rumah tangga.

Jika unsur kekompakan dapat diterapkan dengan maksimal oleh anggota rumah tangga (minimal antara suami dan istri) maka tentunya akan meminimalisir adanya kekecewaan, penderitaan, atau kekerasan di dalam kehidupan rumah tangga.

Hampir semua aktivitas rumah tangga dapat dilakukan dengan sistem kekompakan, yaitu dengan cara kerja sama. Kebanyakan suami pada zaman sekarang selalu berdalih bahwa tugas kepala rumah tangga adalah mencari nafkah untuk keluarganya, yaitu anak dan istri. Benarkah cukup sampai di situ saja?

Tidak. Seorang kepala rumah tangga yang baik tidak seperti itu. Seorang kepala rumah tangga yang baik tidak akan membatasi tugasnya hanya sebagai pencari nafkah saja, kemudian berdiam diri dan membiarkan sang istri mengurus anak (menyuapi, mengajak bermain, mengantarkan ke sekolah, dan lain-lain), memasak, mencuci pakaian, menyetrika, mencuci piring, menyapu, mengepel, dan lain-lain.

Jika hal itu sampai terjadi, maka sang suami tidak layak lagi disebut sebagai kepala rumah tangga, tapi lebih layak untuk disebut sebagai kepala bagian kerja rodi (kerja paksa di zaman Belanda) bagi seorang istri.

Pekerjaan seorang kepala rumah tangga di kantor, sepadat apapun pasti akan ada hari liburnya, minimal sekali dalam sepekan. Namun pekerjaan seorang ibu rumah tangga tidak pernah mengenal hari libur. Dan bahkan, durasi pekerjaan seorang ibu rumah tangga dalam sehari itu jauh lebih lama ketimbang pekerjaan seorang kepala rumah tangga di kantor. Betapa tidak, seorang ibu rumah tangga harus menyiapkan sarapan di pagi buta, jauh sebelum seorang suami atau kepala rumah tangga memulai aktivitas pekerjaannya di kantor. Kemudian seorang ibu rumah tangga juga masih harus menyiapkan makan malam jauh setelah suami atau kepala rumah tangga pulang dari kantornya. Itu masih belumditambah lagi dengan aktivitas membuatkan susu untuk anaknya menjelang tidur, kemudian ia harus bangun dan terjaga lagi untuk menyusui si kecil di tengah malam,menggantikan popoknya, dan lain-lain. Oleh karena itu, tidak benar jika akhirnya seorang suami lepas tangan atas segala pekerjaan istrinya.

Seorang kepala rumah tangga yang baik, hendaknya senantiasa menerapkan prinsip kekompakan dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Senantiasa bekerjasama dalam segala bentuk aktivitas rumah tangga, sejauh pekerjaan tersebut mampu ia kerjakan.

Membantu istri mencuci, menyetrika, menyuapi anak, atau memasak jika bisa,dan lain-lain, bukanlah sebuah kesalahan ataupun satu aib. Justru itulah salah satu tanda seorang suami dan kepala rumah tangga yang bijaksana.

Demikian. Semoga bermanfaat.

www.sekeluarga.com

Kenangan Sang Istri

Kenangan adalah satu hal yang hadir dari masa silam. Banyak kenangan manis maupun pahit yang mengiringi kehidupan seseorang. Dan kenangan itu, tidak selalu sama antara orang yang satu dengan orang yang lain. Kenangan manis yang dimiliki seseorang, belum tentu manis jika diingat atau diketahui oleh orang lain. Dan sebaliknya, kenangan pahit seseorang pun belum tentu pahit pula bagi orang lain yang mengetahui atau mengingatnya. Segaimana yang terjadi dalam cerita sederhana dari sepasang pengantin baru berikut.

Layaknya pengantin baru, kemana-mana pinginnya selalu bersama. Sedangkan, kamar tidur adalah tempat romantis yang pertama dan utama. Bahkan pada kisah sepasang suami istri yang baru menikah beberapa bulan ini, makan pun mereka sering sepiring berdua dan dilakukan di kamar tidurnya. Sangat romantis, hingga akhirnya keromantisan tersebut sedikit terpecah karena secuil kenangan sang istri.

Ketika sangi stri tengah membawakan makanan ke kamar, ternyata sang suami tengah membuka-buka beberapa album foto tua yang tergeletak di rak buku, di dalam kamar tersebut. Dan ketika sang istri masuk kamar dengan sepiring makanan yang siap disantap berdua dengan romantis, tiba-tiba wajah sang suami berubah sedikit murung dan seperti kehilangan kata-kata.

Melihat itu, sang istri pun membawa sepiring makanan tersebut ke atas ranjang dan mengajak sang suami makan, seraya menanyakan “ada apa?”.

Sang istri : “Ayo mas makan…” suara sang istri dengan mesra.

Sang suami menghampirinya dengan anggukan tanpa kata, seraya meletakkan kembali album-album foto lama yang tengah dipandanginya.

Sang istri : “Kenapa sih mas?” Tanya sang istri penasaran sambil mengunyah makanan di mulutnya dan menatap wajah sang suami yang tiba-tiba berubah tersebut.

Sang suami : “Kenapa apanya?” Jawab sang suami dengan nada rendah namun tetap terasa sinisnya.

Sang istri : “Iya… kenapa? Kok mukanya berubah begitu?”

Sang suami : “Berubah gimana? Nggak ada apa-apa kok!” Masih dengan nada dan mimik wajah yang sama.

Sang istri : “Bohong! Pasti ada sesuatu yang mas sembunyiin! Ngomong aja kenapa sih mas, biar adik tau apa kesalahan adik dan bisa adik perbaiki.” Desak sang istri dengan nada agak membujuk.

Sang suami terdiam karena tidak tahu bagaimana harus memulai menyampaikan kekesalan dan perih yang tiba-tiba dirasakannya.

Sang suami menghela nafas sejenak, dan kemudian…

Sang suami : “Foto-foto masa sekolah dulu masih kamu simpan ya?”

Sang istri : “Oh itu, iya masih tuh beberapa. Buat kenang-kenangan aja.” Jawab sang istri diiringi senyum manis, tanpa sedikitpun curiga atas pertanyaan sang suami tersebut.

Sang istri : “Foto si Hendri masih disimpan juga ya?” Celetuk sang suami dengan nada lebih rendah (Hendri adalah kekasih sang istri di masa sekolahnya).

Sang istri : “Iya masih tuh.” Jawab sang istri masih dengan mimik tanpa curiga.”

Sang suami : “Kenapa masih disimpan?”

Sang istri : “Ya nggak apa-apa sih. Kebetulan aja.”

Sang suami terdiam sejenak, kemudian kembali berkata…

Sang suami : “Tau nggak, sesuatu itu disimpan karena satu alasan. Sesuatu itu disimpan dan masih ada, karena kita masih menganggapnya berarti atau karena kita masih membutuhkannya. Coba kamu liat di sekeliling kamar ini, kenapa ada tempat tidur, kenapa ada bantal, kenapa ada lemari di sini? Karena kita masih membutuhkannya. Kalau kita udah ngagk membutuhkannya, ya buang aja!”

Mendengar celetukan sang suami, sang istri pun terdiam menatap sang suami dengan tatapan sendu. Entah karena marah kepada sang suami atau karena kasihan kepada sang suami. Tapi syukurlah, ternyata tatapan itu karena ia merasa bersalah kepada sang suami.

“Kamu tau… foto itu berbicara banyak hal. Foto itu menyampaikan banyak hal” sang suami melanjutkan dengan suara yang dalam.

Sang istri terdiam, menghentikan suapannya, dan kemudian bangkit dari duduknya.

Sang suami : “Mau kemana?” Sang suami mengira bahwa istrinya marah sehingga akan keluar dari kamar.

Tiba-tiba sang istri turun dari ranjang tempat kami makan, kemudian menghampiri rak dimana album-album foto itu tergeletak. Sang istri pun mengambil album-album itu ke atas ranjang dihadapan sang suami. Ia membuka album-album itu satu persatu dan mengambil setiap fotonya yang berdampingan dengan cowok di masa sekolahnya dulu. Setelah semua album selesai di buka-buka, kemudian sang istri merobek-robek foto itu di depan sang suami.

Sang suami : “Kenapa disobek? Saya nggak meminta kamu untuk menyobeknya kok…” Basa-basi sang suami.

Sang istri tidak menjawab, ia hanya melanjutkannya dengan meletakkan album-album itu di rak yang tadi dan melangkah keluar kamar. Ternyata, ia membuang sobekan-sobekan foto yang telah menjadi bagin-bagian kecil itu.

Kemudian sang istri kembali ke ranjang, duduk di hadapan sang suami, mengecup pipi sang suami dan berkata:

Sang istri : “Maafin adik ya... Mas ngomong aja kalau nanti ada yang salah lagi, biar adik perbaiki”

Sang suami kemudian tersenyum dan sang istri pun tersipu. Merekapun melanjutkan makan di atas ranjang dengan mesra.

Demikianlah kisah mengenai kenangan lama dari sang istri, kenangan indah sang istri yang ternyata tidak menjadi kenangan indah bagi sang suami.

Dari kisah sederhana di atas, dapat kita ambil pelajaran bahwa hal-hal kecil yang berhubungan dengan masa lalu dapat menjadi sumber permasalahan yang serius dalam kehidupan rumah tangga jika tidak dikomunikasikan dengan baik.

Demikian, semoga bermanfaat.

www.sekeluarga.com

Suami Idaman Istri

Memiliki seorang suami idaman, tentunya menjadi salah satu impian yang tidak pernah hilang dari hati seorang istri. Dan menjadi seorang suami idaman, tentunya merupakan satu harapan yang senantiasa terdapat dalam hati setiap suami. Namun, ternyata tidak mudah untuk mendapatkan seorang suami idaman, dan tidak mudah pula untuk menjadi seorang suami idaman. “Sebenarnya, suami yang seperti apa sih yang disebut dengan suami idaman itu?”

Mendefinisikan seorang suami idaman, mungkin hasilnya akan beragam. Karena, setiap wanita atau setiap istri tentunya memiliki kriteria suami idaman yang berbeda-beda. Namun, secara garis besar pastinya setiap istri setuju jika dikatakan bahwa suami idaman adalah suami yang senantiasa berusaha untuk membahagiakan istri mereka.

Banyak hal yang sebenarnya dapat dilakukan oleh seorang suami untuk membahagiakan istri mereka, dari hal yang sepele hingga yang sangat berkesan, dari mata terbuka hingga mata kembali lagi terpejam. Selama ada niat untuk memberikan kebahagiaan, maka jalan untuk menuju kebahagiaan itu niscaya akan selalu membentang.

Berikut ini kami coba untuk memaparkan beberapa hal yang dapat dilakukan oleh seorang suami terhadap istri mereka, dalam usaha untuk memberikan kebahagiaan kebahagiaan sang istri.

  1. Gunakan kecupan mesra di kening atau pipi sang istri untuk membangunkannya di pagi hari.
  2. Kecup kening sang istri dan ucapkan salam yang dihiasi senyuman ketika hendak berangkat bekerja.
  3. Peluk sang istri dengan mesra dan erat setibanya di rumah, setelah pulang kerja. Berikan pelukan tersebut sebelum anda melakukan hal lain (sebelum mandi atau makan). Suami juga dapat mengiringi pelukan tersebut dengan kecupan lembut yang agak lama di kedua pipinya. Ini merupakan salah satu cara untuk menunjukkan kerinduan seorang suami kepada sang istri tercinta.
  4. Dalam pelukan yang erat itu, jangan lupa untuk menanyakan kabarnya pada hari ini. Kalau sang istri juga bekerja, tanyakan bagaimana pekerjaannya hari ini.
  5. Sebulan dua kali, biasakan untuk memberikan buah tangan kepada istri tercinta ketika pulang dari kantor. Buah tangan yang dimaksud pun tidak harus yang mahal atau yang besar, yang sederhana pun tidak masalah asalkan mengandung makna. Sebagai contoh, anda dapat membelikannya sekuntum mawar dengan kartu ucapan yang bertuliskan “I Love U”, atau bisa juga dengan membelikan makanan kesukaan sang istri.
  6. Sesekali, telpon istri anda dari kantor untuk sekedar menanyakan kabarnya atau sedang melakukan apa. Dan jangan lupa untuk selalu memberi kabar kepada sang istri ketika anda harus pulang telat dari kantor. Ceritakan kepada istri tercinta mengapa anda harus pulang terlambat.
  7. Sering-sering memberi kabar kepada sang istri ketika sedang bertugas ke luar kota. Kabarkan ketika anda telah tiba dengan selamat di tempat tujuan, dan kabarkan pula ketika anda hendak kembali ke rumah. Berikan nomor telpon yang dapat dan mudah dihubungi selama anda berada di luar kota.
  8. Jika sang istri sedang malas untuk memasak, sang suami dapat menggantikannya jika mampu. Jika sang suami tidak dapat masak juga, maka cobalah untuk mengajak sang istri untuk makan ke luar, ke salah satu tempat makan favoritnya.
  9. Seorang suami hendaknya mencurahkan seluruh perhatiannya secara penuh manakala sang istri sedang berbicara atau mengadu kepadanya.
  10. Biasakan untuk menyimpan foto sang istri di dalam dompet. Hal ini akan membuat sang istri merasa bangga.
  11. Senantiasa bersikap hangat, dan jangan sekali-kali menjawab telpon ketika sedang melakukan hubungan suami istri. Matikan ponsel ketika akan melakukan hubungan intim.
  12. Hendaknya seorang suami senantiasa pergi tidur bersama-sama dengan sang istri, jangan mendahului atau membelakanginya, kecuali memang ada kepentingan yang tidak dapat ditangguhkan.
  13. Peluk sang istri sesering mungkin, hal ini akan membantu untuk memberikannya dukungan jiwa.
  14. Ajak istri tercinta untuk nonton di bioskop atau refreshing ke tempat wisata, atau pergi ke tempat-tempat romantis. Lakukan hal ini paling tidak sekali dalam sebulan untuk menghilangkan kejenuhan, baik kejenuhan pada istri maupun pada suami itu sendiri. Aktivitas refreshing bulanan ini akan membantu memperbaharui hubungan suami istri agar tetap fresh.
  15. Selalulah bersikap lembut kepada sang istri.

Ternyata, tidak terlalu sulit ya untuk menjadi seorang suami idaman? Semua itu tergantung dari pola pikir, niat, kemauan, dan perjuangan sang suami itu sendiri. Kalau tidak ada niat, kemauan, dan perjuangan yang keras dan kontinyu, semudah apapun tips-tips yang diberikan untuk menjadi suami idaman, tetap saja tidak akan berhasil.

Istri adalah sosok berjasa yang sudah sepatutnya memperoleh kebahagiaan dari suami mereka. Istri yang telah banyak menyelesaikan berbagai macam pekerjaan rumah yang menumpuk. Istri yang menyiapkan sarapan, makan siang, dan makan malam. Istri yang menjaga dan paling banyak memberikan pendidikan kepada anak-anak tercinta.

Sudah sepatutnya, setiap suami senantiasa berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi seorang suami idaman. Suami yang senantiasa berusaha untuk memberikan kebahagiaan kepada sang istri tercinta.

www.sekeluarga.com