Tampilkan postingan dengan label Coretan Seni. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Coretan Seni. Tampilkan semua postingan

si TAAT dan si JAHAT

Dahula kala…bahkan sampai saat ini…

ada seorang ayah yang memiliki dua anak...
anak yang satu bernama TAAT...
dan yang kedua bernama JAHAT...
si TAAT selalu menuruti semua perintah dan larangan ayahnya, selalu membantu ayah dan ibunya, mengerti akan tugas-tugasnyanya, tidak pernah membuat ayah dan ibunya marah, selalu bersikap hormat, penyantun, lembut dalam bertutur kata........
sedangkan si JAHAT hampir selalu melawan perintah dan larangan ayah dan ibunya, malas bekerja dan membantu orang tua, suka membuat orangtuanya jengkel, arogan, ucapannya suka kasar dan kotor...

suatu ketika...
baik si TAAT maupun si JAHAT sama-sama mengajukan permintaan...
kebetulan permintaan keduanya sama...
keduanya sama-sama meminta dibelikan mobil-mobilan baru yang harganya cukup mahal, Rp. 250.000...

apakah yang terjadi...?
apakah sang ayah hanya akan mengabulkan permintaan si TAAT karena telah bersikap baik kemudian menolak permintaan si JAHAT karena selalu bersikap buruk...?
ternyata...jawabannya tidaklah demikian...

sang ayah menuruti permintaan kedua anaknya untuk membelikan mobil-mobilan...
bahkan, ayah masih menuruti kemauan si JAHAT yang masih minta di tambah dengan satu buah pistol-pistolan, sementara si TAAT sudah sangat berterimakasih dan bersyukur karena sudah dibelikan mobil-mobilan baru dengan harga yang sangat mahal itu...


HIKMAH:

apakah dengan demikian berarti sang ayah benar2 menyayangi si JAHAT dan si TAAT dengan seimbang? atau justru si ayah lebih menyayangi si JAHAT karena telah membelikan mainan tambahan?

jawabnya adalah : "BELUM TENTU"

disinilah berperan yang disebut dengan sifat "Penyayang" dan "Pemberi"...
sang ayah membelikan mobil-mobilan kepada si TAAT karena ia memang sangat menyayangi anaknya yang selalu patuh itu...
dan ia membelikan mobil-mobilan kepada si JAHAT karena sang ayah masih memiliki sifat memberi selain penyayang tadi....
adapun sang ayah yang membelikan mainan tambahan kepada si JAHAT berupa pistol-pistolan, tidak lain dan tidak bukan, hanyalah sebagi ujian bagi anaknya agar ia berfikir bahwa meskipun ia terlampau nakal, sang ayah tidak akan membeda-bedakannya, sang ayah tidak akan memutuskan pemberiannya...dan berharap agar ia bisa berubah dikemudian hari untuk menjadi anak yang baik seperti si TAAT...

Begitu juga dengan Allah swt, Dia Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dia akan selalu memberi, namun belum tentu bahwa ia akan selalu menyayangi. Adapun setiap pemberiannya adalah nikmat bagi kita semua. Sedangkan nikmat adalah ujian agar kita bersyukur kepadanya, bukan malah kufur atau ingkar kepadanya. Karena, barangsiapa kufur atas nikmat Allah, maka azab-Nya yang pedih telah menanti.

“...Sesungguhnya jika kamu bersykur niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” QS. Ibrahim : 7.

Mereka mengetahui nikmat Allah kemudian mereka mengingkarinya, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir.” QS. An Nahl : 83.

www.lingkarcahaya.com

Wawancara Dengan Tukang Racun Tikus

“Menurut bapak, apakah selamanya politik itu akan selalu kotor?”

Politik tidak pernah kotor, para pelakunyalah yang selama ini kotor. Niatnya, ucapannya, tindak-tanduknya, dan yang jelas…kotorannya (UPS…!).

“Terus, kira-kira kenapa politikus itu bisa kotor ya pak?”

Politikus berasal dari dua buah kata, yaitu “Poli” dan “Tikus”. “Tikus” adalah nama sejenis hewan pengerat yang sangat merugikan dan kotor (terutama tikus got). Sedangkan dalam istilah medis, kata “Poli” berarti “banyak”. Kalau diartikan secara keseluruhan berarti “Banyak tikus”. Bayangin aja...dikantor pemerintahan banyak tikus, apalagi tikus got, jelas aja kotor, berantakan, bau, menjijikan, De El El.

Tikus telah terbiasa menggerogoti dan merusak barang-barang yang terbuat dari kayu, plastik, kertas, dan lain-lain di sekitar mereka. Mereka juga biasa mencuri makanan, dari yang tidak enak sampai yang terlezat. Lebih daripada itu, mereka juga dapat menyebarkan sejenis penyakit yang sangat berbahaya pada manusia. Pokoknya, sangat merugikan! Begitu juga politikus-politikus kita selama ini, sangat kotor dan merugikan. Maka, pantas saja kalau mereka dijuluki sebagai “Tikus-tikus kantor” atau “Tikus-tikus got”.

“Ada nggak, cara untuk memberantas para politikus yang kotor tersebut?”

Ada saja! Ada penyakit kan pasti ada obatnya juga.

“Bapak yakin?”

Ya iyalah! Meskipun obat alternatif yang terakhir adalah “Mati!”. Ha ha ha...

”Misalnya, cara apa pak yang bisa dipakai untuk memberantas politikus-politikus yang kotor?”

Misalnya...Sediain umpan yang enak-enak, ya...standar makanan tikuslah... Terus...pasang aja perangkap tikus, lem tikus, dan racun tikus biar mampus. Dan yang pasti harus dilakukan adalah dengan membentuk “Polikucing”. Sepertinya, “Polikucing” mampu memberantas “Politikus”, tikus kan takut sama kucing!

Oh iya mas...saya juga jual perangkap tikus, lem tikus, dan racun tikus yang paling tokcer lho...!

www.lingkarcahaya.com

Mimpi ...

jam 03.00 dini hari...akhirnya datang juga. mimpi itu yang bernuansa indah...
...ketika lawan menjadi kawan...
...ketika caci maki menjadi kata-kata indah dalam berbagi...
...ketika kekasih menjadi sepenuh hati...
...memiliki...dan dimiliki...
...terima kasih mimpi...

Elegi Keluarga Duka

Dipinggiran kota Jakarta...Duka, adalah seorang lelaki tua miskin yang tinggal di salah satu pemukiman kumuh bersama dengan seorang isteri, seorang anak laki-laki, dan seorang anak perempuan yang keduanya sudah berusia Sekolah dasar. Isterinya bernama Lara. Anak laki-lakinya bernama Derita, yang biasa dipanggil Deri. Sedangkan Nesta adalah panggilan kesayangan untuk anak perempuan mereka yang bernama lengkap Nestapa.

Ketika seorang ayah dan ibu tengah berfikir mengenai kualitas gizi anak-anaknya, Duka dan Lara hanya berfikir dengan keras mengenai kelangsungan sesuap nasi untuk Deri dan Nesta.

Ketika seorang ayah dan ibu tengah sibuk untuk memikirkan kelangsungan pendidikan anaknya, Duka dan Lara sibuk memikirkan cara agar Deri dan Nesta yang masih berusia Sekolah Dasar, dapat membantu mencari sesuap nasi.

Ketika sorang anak tengah berteriak kepada orang tuanya “ Ayah...Ibu...ayo kita ke Dufan!”. Deri dan Nesta tengah merintih dengan mata berkaca-kaca “Mak...laper...”.

Ketika sebuah keluarga tengah bercanda, tertawa ria, bermain-main perosotan di Taman Kota... Duka, Lara, Derita, dan Nestapa tengah tertidur nyenyak tanpa suara, berselimut Jembatan layang, yang ambruk beberapa tahun yang lalu.

Ketika sebuah keluarga tengah asyik menonton televisi, Keluarga Duka telah sukses menjadi pemeran utama dalam Berita Malam.

Ketika seorang ayah tengah membaca surat kabar pagi sebelum berangkat ke kantor, keluarga Duka telah berhasil mengisi kolom Berita Utama pada halaman terdepan.

Dan kini, almarhum keluarga Duka telah menjadi keluarga nomor satu di Indonesia. Hal ini terbukti dengan banyaknya Fans berat almarhum keluarga Duka yang jumlahnya sudah tak terhitung lagi.

Kepada keluarga Duka kami ucapkan “SELAMAT”, karena kalian telah menjadi kelurga terfavorit di Indonesia.

www.lingkarcahaya.com

DOA KEDUA MEMPELAI

Ketika hari itu tiba…
Terbatin,
Terpikir,
Terucap…sekelumit doa
Sederhana namun sakral selamanya…

DOA KEDUA MEMPELAI

Bismillaahirrohmaanirrohiim
Asyhadu anlaa ilaaha illallah
Wa asyhadu anna Muhammadarrosuulullah

Ya Allah Penggenggam segala hati
Dua hati ini telah bertemu dalam fitrah-Mu
Maka satukanlah kami dalam rahmat-Mu
Sinari kami dengan cahaya cinta yang tak pernah menipu
Jadikanlah cinta ini sebagai penghapus futur kepada-Mu

Ikatlah kedua hati ini
Dalam ikatan yang senantiasa memperkuat rasa cinta kami kepada-Mu
Hiasi ikatan ini dengan kasih sayang dan kerinduan Yang akan menyuburkan rasa rindu kami kepada-Mu

Jadikan ikatan ini
Sebagai benih
Yang akan menumbuhkan pejuang-pejuang yang istiqomah di jalan-Mu
Sinarilah langkah kami
Untuk bersatu dalam rahmat dan surga-Mu

Amin


Terukir di atas kertas bernuansa hijau dan putih,
Undangan Pernikahan