Pakaian Wanita Islam

Islam adalah satu-satunya agama yang memiliki ajaran menyeluruh dan sempurna. Pemahaman tersebut merupakan satu pokok bahasan yang telah secara umum banyak menjadi ditopik pembicaraan dalam berbagai ta’lim Islam. Berkaitan dengan pokok bahasan tersebut, Islam pun tidak lupa pula untuk mengatur bagaimana umatnya dalam berpakaian. Karena, Islam adalah satu-satunya agama yang sangat ketat dalam penerapan hukum menutup aurat atau berpakaian.

Muslim sejati bukanlah muslim yang hanya mengambil dan melaksanakan aturan Islam yang ia sukai atau sekiranya menguntungkan bagi dirinya. Kemudian menolak dan meninggalkan aturan Islam yang tidak ia sukai atau yang sekiranya akan merugikan salah satu aspek keduniawiannya. Muslim sejati adalah muslim yang senantiasa menegakkan aturan Islam secara menyeluruh, tanpa pilah-pillih. Oleh karena itu, hendaknya umat muslim pun berpakaian sebagaimana yang telah ditetapkan dalam ajaran Islam, tanpa pilah-pilih.

Islam secara rinci telah mengatur segala aspek kehidupan umat muslim. Dan dengan aturan yang menyeluruh itulah, maka lahan ibadah bagi umat muslim pun akhirnya sangat luas. Islam telah menetapkan kaidah-kaidah berpakaian yang benar dan insya Allah di ridhoi oleh Allah swt bagi seluruh umat muslim, tanpa pandang bulu dan pilih kasih.

Banyak sekali dalil-dalil yang berkenaan dengan tata cara berpakaian bagi umat Islam, baik dalam bentuk firman Allah swt yang terdapat di dalam kitab suci umat Islam (AlQuran), maupun dalam bentuk hadits-hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh para Imam yang termasyur.

Melihat dari berbagai dalil yang ada, saat ini tentunya dapat kita lihat bahwa banyak sekali umat Islam yang telah menyimpang dari ketetapan umat Islam itu sendiri, khususnya yang berkaitan dengan etika berpakaian. “Yang seharusnya turun tapi dinaikkan,dan yang seharusnya naik justru diturunkan”, itulah realita yang kini banyak terjadi dalam kehidupan sejumlah umat Islam.

Di dalam ajaran agama Islam diajarkan bahwa aurat seorang wanita adalah seluruh tubuhnya kecuali muka dan telapak tangan. Itu sama artinya bahwa setiap perempuan Islam yang sudah baligh wajib menutup seluruh tubuhnya dari ujung kepala hingga ujung kaki (kecuali telapak tangan dan muka). Namun yang banyak terjadi saat ini apa? Tidak sedikit wanita Islam yang menaikkan roknya hingga ke paha bagian atas dan menaikkan bajunya hingga tampaklah bagian pusarnya. Kemudian memakai rok atau celana di bawah pinggang, hingga tampaklah perut bagian bawahnya dengan mudah. Tidak sedikit wanita Islam yang terjerumus dalam hal yang demikian, bahkan kita dapat menemukannya setiap saat di berbagai tempat. Inilah yang dimaksud dengan, “Yang seharusnya turu, tapi malah dinaikkan, dan yang seharusnya naik malah diturunkan”. Seolah mereka berkata, “Ini lho pahaku… muluskan?” Yang aneh lagi, ketika ada lelaki hidung belang yang terus menatap ke arah pahanya yang mulus itu, si perempuan marah dan merasa dilecehkan. Padahal kalau dipikir-pikir lagi, kenapa si perempuan itu harus marah, bukankah dia sendiri yang memancing dan mengundang tatapan para lelaki hidung belang, bahkan “yang awalnya polos pun bisa berubah jadi belang” karena penampilan perempuan semacam itu.

Atau ada juga yang seolah berkata, “Ini lho buah dadaku yang montok!”. Mereka sengaja memakai baju-baju yang ketat dan atau dengan belahan dada yang memperjelas payudara mereka. Bahkan banyak pula yang hanya menggunakan pakaian dalam (celana dalam dan bra) saja di sebuah pantai pariwisata atau kolam-kolam renang sebuah hotel yang sudah jelas notabene-nya adalah tempat umum yang setiap orang dapat keluar masuk dengan mudah. Dan yang juga aneh, ketika ada lelaki yang memandang mereka dengan tatapan penuh birahi, menggoda mereka, atau mencolek mereka, ternyata mereka pun marah.Padahal, bukankah mereka juga telah mengerti bahwa dengan berpakaian demikian akan mengundang berbagai respon dari para lelaki hidung belang? Dan sekali lagi, bahkan ”yang tadinya lugu pun dapat berubah menjadi belang” ketika melihat mereka setengah telanjang, atau bahkan Sembilan puluh persen telanjang.

Selain itu, saat ini pun banyak berkembang bahkan telah menjamur di kalangan para perempuan baik yang perempuan Islam maupun dari golongan yang lainnya. Saat ini, hampir di setiap tempat kita dapat dengan mudah untuk menemukan perempuan-perempuan yang katanya bergama Islam tapi sangat suka membuat banyak lelaki hidung belang penasaran. Dan sekali, karena perbuatan mereka inilah, banyak lelaki “yang pada awalnya lugu pun dapat berubah jadi belang” dalam waktu yang instan.

Wanita Islam yang satu ini tergabung dalam kumpulan wanita Islam pengguna pakaian transparan. Bagaimana para lelaki hidung belang tidak jelalatan kalau kaum perempuannya saja sengaja membuat mereka penasaran? Ada sesuatu yang tampak sedikit, ada sesuatu yang tampak samar, ada sesuatu yang membuat para lelaki ingin menyentuhnya, ada sesuatu yang membuat para lelaki yang melihatnya jadi bertanya-tanya “Gimana sih bentuk sebenarnya... ? Gimana ya rasanya… ?”.

Dan sekali lagi, perempuan-perempuan itupun marah manakala banyak lelaki yang menggodanya, mencoleknya, atau yang terbelalak penuh nafsu kepadanya. Padahaljika dipikir kembali dengan lebih mendalam, mungkin seharusnya kaum laki-laki lah yang dalam hla ini lebih berhak untuk marah. Karena pembangkangan para wanita dalam mentaati perintah Allah swt dan Rasulullah saw untuk menutup aurat, akhirnya banyak lelaki yang terjerumus dalam lembah dosa.

Saudariku para wanita di jalan Islam, jujur saja… sesungguhnya sebagian besar lelaki itu dapat diibaratkan seperti anjing peliharaan, kecuali mereka yang benar-benar bertakwa kepada Allah swt. Tahukah anda bagaimana perilaku seekor anjing peliharaan? Seekor anjing peliharaan, meskipun ia sudah diberi makan daging oleh tuannya di rumahnya, ketika keluar dan menemukan tulang pun akan dimakannya atau minimal dijilatinya. Itu jika ia menemukan tulang, lalu bagaimana jika ia menemukan daging atau bahkan mungkin daging yang lebih gurih dan lebih nikmat? Mungkin akan langsung dilahapnya tanpa berlama-lama lagi. Dengan memahami prinsip panjing peliharaan tersebut, maka tidaklah heran jika saat ini banyak sekali terjadi kasus-kasus pemerkosaan terhadap perempuan-perempuan yang kebetulan beragama Islam. Dan tidak heran pula jika saat ini banyak sekali kisah-kisah percintaan yang hamil di luar nikah. Kemudian yang tidak perlu dipertanyakan lagi, yaitu sebuah ironi yang telah banyak terjadi; pemerkosaan atau pelecehan seksual yang dilakukan oleh dan kepada anak-anak di bawah umur.

Islam adalah agama yang diturunkan sebagai rahmatan lil’alamin, yaitu sebagai rahmat bagi semesta alam. Artinya, setiap ketetapan dan ajaran yang terdapat di dalamnya adalah untuk kemaslahatan umat Islam dan seluruh penghuni alam raya ini. Ajaran Islam yang bersumber dari Allah swt tidak mungkin akan menimpakan kemudharatan bagi umatnya dan semesta alam. Dan begitu pulalah dalam hal kaidah-kaidah berpakaian dalam ajaran Islam ini, semuanya adalah untuk terciptanya kemaslahatan. Mematuhinya, insya Allah akan mendapatkan kemaslahatan, sedangakan melanggarnya akan menimbulkan banyak berbagai kemudharatan.

Saudariku para wanita di jalan Islam, marilah kita kembali kepada jalan yang telah ditetapkan oleh agama yang selama ini telah menjadi identitas kita, Islam. Marilah kita merubah cara berpakaian yang selama ini telah melenceng dari kaidah-kaidah Islam. Marilah kita kembali ke jalan Islam dan berpakaian sebagai umat Islam.

Demikian, semoga artikel singkat dan sederhana ini dapat bermanfaat dan bermaslahat bagi seluruh umat, khususnya umat Islam. Semoga dapat mengetuk dan menggugah hati yang masih tertidur dan menjadi suplemen bagi hati yang tengah mulai melemah.

Sebagai penutup dan sebagai rujukan dari pokok bahasan, berikut kami sajikan beberapa dalil yang berkenaan dengan kaidah-kaidah berpakaian para wanita Islam.

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) Nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An Nur : 31)

"Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang-orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. "Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan oleh karenanya mereka tidak diganggu. Dan Allah swt Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Qs. Al Ahzab : 59)

Rasulullah Muhammad saw bersabda: "Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: Laki-laki yang tangan mereka menggenggam cambuk yang mirip ekor sapi untuk memukuli orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak-lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk surge dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau surge itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian." (HR. Muslim)

Hadits riwayat Aisyah ra., bahwasanya Asma binti Abu Bakar masuk menjumpai Rasulullah Muhammad saw dengan pakaian yang tipis, lantas Rasulullah saw berpaling darinya dan berkata: "Hai Asma, sesungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haid (akil baligh) maka tak ada yang layak terlihat kecuali ini, " sambil beliau menunjuk wajah dan telapak tangan. (HR. Abu Dawud dan Baihaqi)

Wallahua’lam

www.syahadat.com

0 komentar:

Posting Komentar